Wartain.com || Hamas terindikasi akan membebaskan seluruh tawanan non-Israel. Ratusan orang disekap Hamas seusai penyerangan ke Israel ke 7 Oktober 2023 lalu.
Pejabat Hamas, Khaled Meshaal, pada Senin 16/10/2023 mengatakan, mereka punya segala sesuatu diperlukan demi membebaskan tawanan Palestina di Israel. Diduga pernyataan mengindikasikan Hamas siap menggunakan seluruh tawanan baik demi membebaskan anggotanya yang dipenjara di Israel.
Pada kesempatan berbeda, kelompok sayap militer Hamas menyatakan tawanan non-Israel dianggap sebagai tamu.
“Kami menahan beberapa warga negara, mereka adalah tamu kami dan kami akan melindungi mereka,” ucap sayap militer Hamas seperti dikutip dari Reuters.
Negara seperti Jerman dan Thailand telah menyatakan warganya disandera Hamas. Sedangkan beberapa negara lain mengaku warganya hilang usai serangan Hamas ke Israel.
Tawanan non-Israel, kata sayap militer Hamas, akan dibebaskan ketika situasi memungkinkan.
Keterangan Israel ada 199 orang disekap Hamas. Sedangkan kelompok penguasa Gaza menyatakan jumlah sandera antara 200 sampai 250.
Pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel pernah terjadi pada 2011. Ketika itu Israel membebaskan ratusan anggota Hamas dan menukarnya dengan satu tentara yang sudah ditawan selama satu tahun.
Seorang pejabat senior Hamas, Abu Marzouk, mengatakan warga asing bisa dibebaskan hanya bila Israel menghentikan serangan di Jalur Gaza.***
Foto: AFP/Mahmud Hams
(Red)
