26.7 C
Jakarta
Senin, April 14, 2025

Latest Posts

Hikmah Membaca Doa Awal dan Akhir Tahun Islam dalam Bulan Hijriyah 

Wartain.com || Tahun baru Islam 1446 Hijriah tinggal sebentar lagi. Kita akan masuk ke bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Pada bulan inilah Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Madinah.

Sebagian orang kerap membaca doa awal dan akhir tahun sebagai salah satu amalan menyambut tahun baru Islam. Lalu bagaimana para ulama melihat kebiasaan ini? Apakah membaca doa awal dan akhir tahun masuk dalam bid’ah?

Hukum Membaca Doa Tahun Baru dan Akhir Tahun

Dalam syariat Islam tidak pernah diajarkan atau dianjurkan doa atau dzikir untuk awal tahun. Doa awal dan akhir tahun sendiri tidak ada tuntunan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak pula pernah dicontohkan oleh para sahabat radhiyallahu ‘anhum.

Meski begitu, Prof KH Yahya Zainul Ma’arif atau akrab disapa Buya Yahya, pengasuh Lembaga Pengembangan Da’wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon menjawab bahwa doa awal dan akhir tahun bukan bid’ah. Begitupun jika doa tersebut digelar dan dilakukan bersama-sama, itu justru menjadi kebaikan.

Buya Yahya menjelaskan pandangannya dalam Kanal Youtube resmi Ponpes Al-Bahjah Cirebon, Al-Bahjah TV. Dalam video itu, ia menjawab pertanyaan mengenai adanya tuduhan bid’ah pada sebagian orang yang membuat inovasi berdoa awal dan akhir tahun, hingga dibuatkan acara doa bersama. Ia pun mengawali penjelasan tentang inovasi ibadah yang tidak dibolehkan.

“Inovasi pada ibadah yang sudah ditentukan bentuknya, itu nggak boleh. Biarpun Anda jago senam, gak boleh rukuknya ditambah dengan model senam. Tapi ada ibadah yang dibebaskan Allah, tidak diikat. Maka anda boleh memilih di situ. Misalnya perbanyak zikir dan Allah tidak batasi waktunya, maka zikirlah apa saja, subhanallah atau allahuakbar, dan itu bebas waktunya,” kata Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, pada ibadah yang bersifat ‘pakem’ seperti sholat, tidak boleh diubah-ubah. Pada zikir atau berdoa, itu merupakan ibadah yang bebas dan tidak disebut inovasi.

“Doa juga begitu, yang ada adalah perintah, yang nggak berdoa ya Allah akan marah. Cara minta pada Allah itu bebas, bisa ikuti Nabi Muhammad, tapi kalau Anda punya keinginan sendiri ya bebas. Yang ga boleh itu mengubah doa dari Nabi Muhammad,” ucap Buya Yahya.

Umat Muslim bebas untuk melafalkan doa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan yang ingin diminta pada Allah. Tidak ada larangan atau batasan dalam berdoa.

Buya Yahya mengucap bahwa tidak harus semua doa itu dari lafazdnya Nabi, meski pasti doa dari Nabi itu lebih bagus. “Doa boleh kapan saja. Doa awal akhir tahun bebas waktunya, boleh pagi, boleh sore. Dalam doa itu juga ada makna introspeksi dan berharap pada Allah, maknanya pun tidak ada yang salah,” kata Buya Yahya

“Anda pun boleh membuat doa, menyusun doa dari diri sendiri. Nggak boleh itu kalau mengatakan doaku lebih bagus dari doa Nabi. Masalah tahun baru hijriah membuat acara doa, ya bisa jadi ini adalah kewajiban. Karena agar semua tahu kita punya waktu khusus, bulan khusus, jadi acara itu adalah pengingat agar kembali ke bulan kita. Karena nggak semua orang juga hafal dengan bulan Hijriah,” sambungnya.

Doa Awal dan Akhir Tahun

Menurut kalender Hijriah Indonesia 2024 susunan Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Muharram jatuh pada 7 Juli 2024. Oleh karena itu, malam 1 Muharram 1446 H jatuh pada tanggal 6 Juli 2024.

Ustad Muhammad Abduh Tuasikal, Pimpinan Ponpes Darush Sholihin dalam laman Rumaysho menuliskan doa-doa berikut untuk mengakhiri tahun dan menyambut tahun baru:

Dari ‘Abdullah bin Hisyam radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

كَانَ أَصحَابُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَتَعَلَّمُونَ هَذَا الدُّعَاءَ كَمَا يَتَعَلَّمُونَ القُرآنَ إِذَا دَخَلَ الشَّهرُ أَو السَّنَةُ:

Artinya: “Sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa sebagaimana mengajarkan Al-Qur’an di mana doa ini dibaca saat memasuki awal bulan atau tahun:

اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيْمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ، وَجِوَارٍ مِنَ الشَّيطَانِ، وَرِضوَانٍ مِنَ الرَّحمَنِ

Arab-latin: Allahumma Ad-Khilhu ‘alaina bil amni wal iimani was salamati wal islaam, wa jiwaarim minasy-syaithooni, wa ridhwanim minar rohmaani

Artinya: Ya Allah, masukkanlah kami pada bulan ini dengan rasa aman, keimanan, keselamatan, dan Islam, juga lindungilah kami dari gangguan setan, dan meraih rida Allah (Ar-Rahman). (HR. Al-Baghawi dalam Mu’jam Ash-Shahabah, sanadnya sahih. Imam Ibnu Hajar mensahihkan hadits ini dalam Al-Ishabah, 6:407-408. Hadits ini mawquf termasuk perkataan sahabat sesuai syarat kitab shahih).

Sedangkan bagi yang melihat hilal (awal bulan) hendaklah membaca:

اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ

Arab-latin: Allohumma ahlilhu ‘alayna bilyumni wal iimani was salaamati wal islaami. robbii wa robukallah

Artinya: “Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah.” (HR. Ahmad, 1:162 dan Tirmidzi, no. 3451, dan Ad-Darimi. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).

Wallahu ‘alam bisshawab.***

Foto : ilustrasi/pngtree

Editor : Aab Abdul Malik

(Redaksi)

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.