Wartain.com || Hujan deras yang mengguyur wilayah Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, menyebabkan tembok penahan tanah (TPT) di Kampung Neglasari, RT 016/RW 005, Desa Cikahuripan, ambruk pada Kamis (3/4/2025) sore. Kejadian ini menjadi pengingat bagi warga untuk lebih waspada terhadap potensi bencana longsor saat cuaca ekstrem.
Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengungkapkan bahwa longsor terjadi sekitar pukul 16.45 WIB, bersamaan dengan intensitas hujan yang tinggi di wilayah tersebut. “Akibatnya, tembok penahan tanah ambruk dengan ukuran sekitar 3 meter tinggi dan 6 meter lebar,” ujarnya pada Kamis (3/4/2025).
Meskipun tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam peristiwa ini, longsor mengancam rumah milik Mak Icoh (65) yang berada di sekitar lokasi kejadian. “Diperkirakan kerugian mencapai sekitar Rp1 juta,” tambah Daeng.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kadudampit segera melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat dan melakukan asesmen di lokasi. Mereka juga memberikan imbauan kepada warga agar tetap waspada terhadap potensi longsor susulan.
Menurut hasil asesmen, kebutuhan mendesak saat ini adalah 50 buah kawat bronjong untuk memperkuat area terdampak dan mencegah longsor lebih lanjut. “Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk selalu waspada, terutama saat musim hujan. Jika ada tanda-tanda pergerakan tanah, segera laporkan kepada pihak berwenang,” tutup Daeng.
Dengan meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem, BPBD Sukabumi terus mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan faktor keselamatan dan mengikuti arahan petugas guna mengurangi risiko bencana di wilayah rawan longsor.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik
