Wartain.com || Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober lalu, RSUD R Syamsudin SH meraih gelar juara dalam Kompetisi Inovasi Kota Sukabumi (KIKS).
RSUD R Syamsudin SH menyabet juara II dalam kategori Best of The Best Inovasi Kota Sukabumi dengan membawa inovasi Kalkulator Gizi dan Stunting (Kalziting) yang digagas oleh Bidan Rani Eka Lestari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kaltizing merupakan transformasi digital penghitungan kurva z score yang menjadi alat untuk menentukan status gizi anak disertai dengan upaya untuk mengatasinya.
Kalziting dapat digunakan oleh tenaga Kesehatan sehingga dapat mempercepat penentuan status gizi anak serta upaya yang harus dilakukan untuk intervensinya. Lebih lanjut, Kalziting dapat dengan mudah digunakan oleh masyarakat untuk mengetahui perkembangan status gizi anak dan terdapat media media edukasi pada aplikasi tersebut. Aplikasi ini dapat diunduh di Google Play.
Plt. Direktur RSUD R. Syamsudin SH, Yanyan Rusyandi mengatakan, Inovasi Kalziting telah menjadi komitmen dan bagian tak terpisahkan dalam tata kelola RSUD R Syamsudin SH sebagai bagian dari wujud tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis yang baik.
“Sebagaimana amanat Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, Rumah Sakit telah membentuk ekosistem agar inovasi dapat dilakukan berkelanjutan. Diantaranya adanya kebijakan tentang inovasi, adanya tim inkubasi inovasi dan adanya festival inovasi di internal rumah sakit yang diselenggarakan setiap tahun. Serta menfasilitasi pendaftaran inovasi sebagai hak kekayaan intelektual (HAKI) ke Kemenkumham,” ujar Yanyan pada Rabu (30/10/2024).
Pada tahun ini, inovasi RSUD R Syamsudin SH juga menjadi bagian yang dipresentasikan pada Inovatif Governence Award (IGA) yaitu inovasi Konseling dan Pemberian Informasi Obat secara Online (KOPI Online) dan Inovasi Modifikasi bentuk Makanan Pokok untuk meningkatkan Asupan makan Anak usia 1-6 Tahun (SIBENTO MAMA).
“Selain itu, Inovasi Layanan Informasi Pasien ICU Terkini (LASMINI) dipresentasikan di hadapan Komisioner Informasi Jawa Barat dalam rangka penilaian peringkat pemerintah daerah terinformatif,” pungkas Yanyan.***(RAF)