Wartain.com – Jasa Raharja pastikan akan beri santunan kepada korban tewas akibat tertemper KA Siliwangi di Kota Sukabumi.
Diberitakan sebelumnya, satu orang tewas dan satu lainnya mengalami luka usai tertemper Kereta Api (KA) Siliwangi dengan relasi Sukabumi Cipatat pada Minggu (25/8/2024).
Berdasarkan informasi yang dihimpun peristiwa tersebut terjadi di Jalan Babakan Bandung, Kelurahan Nangeleng, Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi.
Lebih lanjut korban yang tewas dikonfirmasi atas nama Burhan Maulana warga Kampung Simpenan, Desa Cilangkap, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.
Sementara korban luka atas nama Indra Prasetya (18) warga Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi.
“Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, Jasa Raharja memberikan jaminan kepada para korban kecelakaan yang terjadi dalam insiden laka kereta api vs sepeda motor kemarin,” kata Kepala Perwakilan Jasa Raharja Sukabumi, Rayyan Ghani saat dikonfirmasi, Senin (26/8/2024).
Adapun besaran santunan yang diberikan, Rayyan menyebut akan memberikan uang sebesar Rp50 juta yang akan diberikan ke ahli waris korban.
“Kami turut prihatin atas kejadian ini dan berharap masyarakat yang melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu untuk selalu waspada dan memperhatikan keselamatan diri, keluarga, serta pengguna jalan lainnya,” tambahnya.
Pihaknya berkomitmen akan secepat mungkin menyelesaikan pemberian santunan kepada para korban dan telah melakukan survei kepada ahli waris
“Saat ini, tim kami sedang melakukan survei untuk memastikan kelengkapan data dan keabsahan ahli waris. Kami ingin memastikan bahwa santunan ini diterima oleh pihak yang benar-benar berhak. Kami berharap, proses ini dapat segera selesai sehingga keluarga korban dapat mendapatkan hak mereka sesegera mungkin,” ujar Rayyan.
“Keselamatan di perlintasan kereta api merupakan tanggung jawab kita bersama. Kami menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam situasi seperti ini, karena kecelakaan dapat terjadi kapan saja, terutama di area yang minim pengamanan,” pungkasnya.***(RAF)