Foto : pertamina
Wartain.com, Jakarta, -|| Harga minyak merosot di awal perdagangan Asia pada Kamis 21/09/2023. Pelemahan terjadi lantaran ekspektasi kenaikan suku bunga AS, dan antisipasi kebijakan bank sentral lain mengenai prospek suku bunga.
Dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November turun 44 sen, atau 0,5 persen, menjadi US$89,18 per barel pada pukul 00.10 GMT.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) CLc1 AS turun 49 sen, atau US$0,6, menjadi US$89,17 per barel.
The Federal Reserve AS (The Fed) mempertahankan suku bunganya pekan ini. Namun, ia memperketat sikap hawkish dengan proyeksi kenaikan suku bunga lebih lanjut pada akhir tahun ini, yang dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar.
Para pembuat kebijakan The Fed, masih memperkirakan suku bunga acuan bank sentral, akan mencapai puncaknya tahun ini pada kisaran 5,50 persen – 5,75 persen, hanya seperempat poin persentase di atas kisaran saat ini.
Pada Kamis, bank sentral Indonesia, Filipina, dan Taiwan diperkirakan mempertahankan suku bunga pinjaman utama, sehingga investor akan menantikan pernyataan kebijakan sebagai petunjuk mengenai pergerakan di masa depan.
Bank of England juga akan mengumumkan kebijakan suku bunganya pekan ini, sehari setelah tanda-tanda bahwa bank tersebut telah menunjukkan kemajuan dalam mengatasi masalah inflasi yang tinggi di Inggris.
Pasar energi tidak banyak bereaksi terhadap data energi AS pada Rabu, yang menunjukkan persediaan minyak mentah turun sesuai ekspektasi minggu lalu.
Laporan mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA) mengungkap, penurunan stok minyak mentah didorong oleh kuatnya ekspor minyak, sementara persediaan bensin dan solar berkurang karena periode pemeliharaan fasilitas penyulingan sudah dimulai untuk musim gugur.***
Sumber : CNN Indonesia
Editor : Aab Abdul Malik
(Tim)
