26.7 C
Jakarta
Jumat, April 18, 2025

Latest Posts

Kemacetan Di Jalan Nasional III Arah Sukabumi – Jakarta, Berkah Bagi Pedagang Asongan

Wartain.com, Sukabumi || Ada fenomena yang berbeda dalam dua hari ini. Kepadatan kendaraan yang terjadi di jalan nasional III arah Sukabumi – Jakarta, menyisakan kepenatan dan kepiluan bagi yang membawa kendaraan. Tapi disisi yang lain justru mendapatkan keberkahan dengan adanya kemacetan tersebut.

Bagi sementara orang yang membawa kendaraan terjadi kejenuhan akibat kemacetan yang panjang. Bahkan berjam-jam perjalanan yang harus mereka tempuh dari pintu GT Parungkuda sampai ke tempat yang mereka tuju di Sukabumi.

Waktu tempuh yang seharusnya satu atau dua jam, mereka harus melewatinya dengan 5-7 jam. Kenapa tidak, akibat volume kendaraan yang mudik dan sengaja untuk menghabiskan waktu libur panjang Nataru, semakin bertumpuk di sepanjang jalan nasional tersebut.

Peristiwa tersebut dimanfaatkan oleh puluhan pedagang asongan yang biasa sering mangkal di pasar Cibadak maupun pasar Parungkuda, untuk menjajakan barang dagangannya kepada pengguna jalan.

Kepada wartain.com, salah seorang pedagang asongan tahu goreng, Dedi (42) mengungkapkan, adanya kemacetan di sepanjang jalan nasional ini, khusunya di pintu GT Parungkuda membawa berkah bagi dirinya dan rekan-rekannya yang lain sesama pedagang.

“Bagi saya kemacetan seperti ini menjadi sebuah keuntungan, karena bisa menjual barang dagangannya kepada pembeli, jadi tidak usah naik turun bis lagi, tinggal menawarkan langsung dari satu mobil ke mobil yang lain,” ungkap warga Kp. Citiis, Desa Bojong Asih, Kecamatan Bojong Genteng, Kabupaten Sukabumi tersebut, Minggu 24/12/2023.

Kemacetan Di Jalan Nasional III Arah Sukabumi – Jakarta, Berkah Bagi Pedagang Asongan (Foto : wartain.com/Istimewa)

Ia menambahkan, biasanya apabila tidak macet omset sehari-hari paling 300 ribu, bahkan bisa kurang. Tapi dengan adanya kemacetan ini omsetnya bisa bertambah 3 kali lipat.

“Sehari-hari kalau jalanan sepi paling dapat 200-300 dari penjualan tahu. Nah,, dua hari ini omset penjualan saya bisa mencapai 600-800 ribu,” tambah Dedi.

Senada, Ujang Herman (51) pedagang asongan air minum mengatakan hal yang sama, ia mengalami peningkatan penghasilan dengan adanya kemacetan tersebut.

“Alhamdulillah sampai asar saya sudah dapat 450 ribu, biasanya jam segini paling 100 sampai 150,” kata Ujang.

Ia berharap penghasilanya terus bertambah, tidak hanya di waktu libur saja, tapi di hari-hari biasa juga bisa semakin meningkat.

“Semoga kedepan penghasilan saya terus bertambah, dan perekonomian seperti kami lebih meningkat lagi,” pungkas warga palasari Parungkuda tersebut.

Pantauan jurnalis, sampai berita ini tayang kepadatan arus lalin masih terus berlangsung, bahkan sampai dua arah, baik Sukabumi-Jakarta ataupun sebaliknya. Para petugas dari Polres Sukabumi terus melakukan pengaturan lalin dibantu oleh petugas dari Dishub Kabupaten Sukabumi.***

Foto : wartain.com/Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(Redaksi)

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.