Wartain.com, Sukabumi || Madrasah ibtidaiyah (MI) Tanjungsari, Desa Tanjungsari Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi merupakan sekolah swasta yang saat ini masih beroperasi namun banguannya tidak layak pakai.
MI Tanjungsari berdiri sejak tahun 1970 sampai sekarang, dengan jumlah siswa 150 dan jumlah pengajar 9 orang yaitu 6 honorer dan 3 PNS/ASN termasuk Kepala Madrasah/Sekolah.
Memiliki 6 ruang kelas dimana, 5 kelas ruang belajar 1 kelas ruang kantor. Sementara dari 5 kelas ruang belajar itu ada yang hanya disekat.
Kepada jurnalis wartain.com Ade Sasmita,S.Pd.I selaku Kepala Sekolah menuturkan ingin sekali mewujudkan siswa siswi yang islami dan berakhlak mulia.
“MI Tanjungsari itu sejak berdiri di tahun 1970 sampai saat ini masih berjalan dengan baik, hanya kondisi sarana prasarananya masih banyak yang kurang,” tuturnya.
“Jadi untuk masalah fisik itu sangat memprihatinkan dan ada beberapa kelas yang tidak layak pakai sehingga siswa itu belajarnya sambil lesehan,” tambah Ade.
Madrasah Ibtidaiyah Tanjungsari berada dibawah naungan Kementerian Agama dan dikelola yayasan. Terakhir 2009 pernah mengajukan proposal dan pengajuan itu diusulkan untuk memperbaiki bangunan.
“Dari ruangan yang tidak layak pakai ketika ada kegiatan PNBK dan kegiatan lain dan untuk menyimpan komputer juga susah terlebih lagi ketika turun hujan. Akhirnya ketika melaksanakan kegiatan itu dilaksanakan di MTs Darul Furqon yang ada diatas, kita nebeng disana,” katanya.
Ia pun berharap di 2 tahun terakhir sebelum pensiun ia menyimpan jasa atau titik terang kedepannya, supaya sarana prasarana yang ada di sekolah yang dipimpin selama sekian tahun dari 2003 itu, kondisi bangunan nya tidak sesuai yang diharapkan.
“Tapi mudah mudahan ada perhatian dari pihak-pihak terkait baik pemerintah daerah maupun pusat karena, kalau MI itu ada dibawah naungan kementerian pusat walaupun swasta,” harapnya.
“Beda lagi kalau negeri kan selalu diperhatikan kalau swasta memang pihak pemerintah itu melirik sebelah mata. Tapi untuk bantuan BOS dan PIP ataupun bantuan siswa yang tidak mampu itu ada tiap tahun juga,” pungkas Ade.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
Reporter : Intan Fitri Utami