Wartain.com || Dua orang korban penyiraman air keras yang dilakukan oleh Gagan (59) kini sedang menjalani operasi lanjutan ke RSHS Bandung.
Korban tersebut adalah Dedeh Kurniasih (45) dan AG (11), yang harus dirujuk dari Rumah Sakit sebelumnya yaitu RSUD Sekarwangi, untuk mendapatkan perawatan di luar kota, tepatnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Diketahui, selama beberapa hari korban (pasien-red) sempat tertahan di RSUD Sekarwangi untuk di rujuk ke RSHS Bandung, akibat tidak ada biaya yang menanggung untuk pengobatan lanjutan dan operasi.
Berkat kerja keras dari semua pihak, akhirnya pasien bisa di bawa ke RSHS Bandung pada hari Minggu, 05/01/2025. Dan pada hari ini keduanya sudah mendapatkan perawatan yang intensif dari dokter yang menanganinya, dengan melakukan operasi tahap I, yaitu untuk pengangkatan luka pasien.
Dihubungi lewat sambungan telepon, Pekerja Sosial Kecamatan Nagrak, Arum, mengungkapkan, bahwa tindakan responsif dan cepat untuk menangani korban tersebut, berkat kerjasama dari berbagai pihak yang peduli dan simpatik terhadap korban.
“Ya, ini buah kerja keras dari semua pihak untuk menolong korban. Sebagai pekerja sosial saya terus melakukan komunikasi dengan berbagi pihak. Alhamdulillah, hasilnya ada beberapa lembaga yang menanggung, baik itu pengobatan, perawatan maupun biaya bagi keluarga yang menunggu pasien selama di Bandung,” ungkap Arum, Senin 06/01/2025.
“Ucapan terima kasih yang tak terhingga buat Sentra Phalamartha, LPSK, Pemkab Sukabumi, DP3A, Dinsos, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Komisi III, Anggota DPR RI Komisi IX, RPA Kabupaten Sukabumi, Pemerintah Kecamatan Nagrak, Pemdes Pawenang, serta para relawan yang sudah melakukan upaya untuk menangani korban,” tambah Arum.
Arum memperkirakan bahwa jika proses operasi dan perawatan diambil dalam waktu sebulan, total biaya yang diperlukan bisa mencapai lebih dari Rp 100 juta.
“Walaupun untuk biaya rumah sakit sudah ada yang menjamin, akan tetapi Kami masih membuka uluran tangan dari pihak manapun untuk bisa membantu. Karena Kami masih kekurangan untuk biaya sehari-hari, terutama bagi keluarga yang menunggu,” pinta Arum
Arum menegaskan, selain biaya untuk perawatan sekarang, yang pihaknya pikirkan juga untuk biaya kedepannya pasca operasi dan pemeriksaan lanjutan.
“Sebenarnya kita juga sedang memikirkan bagaimana kedepannya. Baik setelah pasien selesai operasi maupun untuk kehidupan keluarga selanjutnya,” pungkas Arum.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
Reporter : Dul