Wartain.com || Pemerintah Kota Sukabumi terus mengintensifkan upaya pencegahan dan penanganan stunting dengan memberikan insentif sebesar Rp500 ribu per posyandu. Program ini menjadi salah satu fokus utama yang disampaikan Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, dalam Forum Perangkat Daerah (FPD) di Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi pada Selasa (25/2/2025).
“Forum ini bertujuan untuk merumuskan program dan kegiatan strategis, salah satunya adalah penanganan stunting melalui posyandu. Kami telah mengalokasikan insentif Rp500 ribu per posyandu guna memperkuat peran mereka dalam pencegahan stunting,” ujar Bobby Maulana.
Ia menegaskan bahwa angka stunting harus terus ditekan melalui berbagai upaya, termasuk meningkatkan peran posyandu dalam memberikan edukasi gizi dan layanan kesehatan bagi ibu dan anak. Namun, Bobby juga menyoroti bahwa akar permasalahan stunting sering kali berkaitan dengan kondisi ekonomi. Oleh karena itu, selain intervensi kesehatan, Pemkot Sukabumi juga mendorong kebijakan yang memperkuat perekonomian keluarga agar anak-anak dapat tumbuh sehat dan berkualitas.
Dalam forum tersebut, Bobby turut memaparkan visi, misi, serta program unggulan pembangunan Kota Sukabumi tahun 2026. Salah satunya adalah program Posyandu Ayeuna, yang memastikan operasional posyandu berjalan efektif dengan dukungan insentif tersebut.
Kepala DP2KBP3A Kota Sukabumi, Yadi Mulyadi, menambahkan bahwa pihaknya akan fokus pada penanganan stunting dari hulu dengan mengoptimalkan peran posyandu.
“Kami akan terus menggerakkan posyandu sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting. Insentif ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi kader posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat,” kata Yadi.
Melalui kebijakan ini, Pemkot Sukabumi berharap angka stunting dapat terus menurun dan generasi mendatang tumbuh lebih sehat serta berkualitas.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik