Wartain.com || Sebanyak 65 relawan dari berbagai komunitas pecinta alam di Sukabumi dan Bogor bergabung dalam Operasi Bersih (Opsih) yang berlangsung pada 18–20 April 2025 di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen para relawan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya konservasi alam.
Kegiatan ini menyusuri jalur pendakian dari Selabintana hingga Alun-Alun Suryakencana. Dalam aksi yang digagas oleh himpunan volunteer Panthera bersama Balai Besar TNGGP, para relawan berhasil mengangkut 249 kilogram sampah yang didominasi oleh plastik, kaleng, dan botol.
“Gerakan ini bukan hanya soal bersih-bersih, tapi juga sebagai terapi kesadaran bahwa mencintai alam tak cukup hanya dengan mendaki, tapi juga harus diiringi tanggung jawab menjaga kebersihannya,” ujar Eng Yanto, pendiri Panthera, Senin (21/4/2025).
Yanto menyayangkan masih banyaknya sampah yang ditinggalkan oleh pengunjung, mencerminkan lemahnya kesadaran akan pentingnya konservasi. Menurutnya, meningkatnya minat generasi muda pada kegiatan outdoor harus dibarengi dengan edukasi lingkungan agar tidak merusak ekosistem yang mereka nikmati.
Dalam operasi ini, relawan juga diberikan edukasi mengenai jalur evakuasi bencana Gunung Gede, terutama jalur Selabintana yang dianggap paling aman. Rambu-rambu evakuasi pun dipasang sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi bencana alam.
Sampah yang dikumpulkan akan dipilah sebelum dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Untuk sampah plastik, pihak Panthera berencana menggandeng pemulung lokal sebagai mitra pengelolaan limbah daur ulang.
“Balai memang belum memiliki mesin pencacah, jadi kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan pemulung menjadi solusi agar sampah benar-benar keluar dari kawasan taman nasional,” jelas Yanto.
Operasi Bersih ini diharapkan dapat menjadi contoh gerakan kolaboratif antara relawan, pemerintah, dan masyarakat untuk menjaga kawasan konservasi sebagai ruang belajar, wisata, dan pelestarian alam jangka panjang.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik