Wartain.com || Puluhan siswa di Sekolah Dasar (SD) Negeri di Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi diduga alami keracunan setelah mengonsumsi jajanan di sekolah.
Mereka kebanyakan mengalami mual, pusing, sakit tenggorokan, hingga muntah-muntah usai mengkonsumsi jajanan berupa cemilan kemasan.
Kejadian ini bermula saat sejumlah siswa pada hari ini, Senin 26/02/2024 sekitar pukul 08.00 WIB membeli jajanan dari pedagang yang biasa berjualan di sekolah.
Dikutip dari DetikJabar, Kepala Desa Sukajaya Deden Gunaefi mengatakan, para siswa yang keracunan rata-rata tidak sarapan terlebih dahulu di rumahnya. Mereka langsung jajan makanan tersebut saat tiba di sekolah.
“Iya beli jajanan di pedagang pagi-pagi. 30 orang dari SD Nangewer saja. Rata-rata Senin itu kan pagi-pagi nggak sempat sarapan dan langsung jajan. Kebetulan jajanan itu baru (dijual),” kata Deden.
Melihat kejadian tersebut para guru langsung merespon cepat dengan membawa para muridyang keracunan ke Puskemas untuk mendapat perawatan medis.
“(Mereka) diberi susu, diberi minum, diberi obat. Alhamdulillah agak berkurang karena efek keracunannya itu mual, muntah, sakit perut, sakit tenggorokan,” ujarnya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya orang tua untuk memberikan sarapan pagi bagi anak-anaknya. Selain itu, anak-anak juga diimbau untuk tidak jajan sembarangan.
“Memberikan sosialisasi dan mengimbau kepada masyarakat jangan sembarang beli jajanan terus anak harus diberi sarapan biar di sekolah itu nggak langsung jajan. Karena tadi yang sarapan di rumah itu nggak jajan dan nggak keracunan,” ucapnya.
Hingga saat ini, kasus tersebut masih ditangani oleh pihak berwajib. Deden menuturkan, pedagang makanan langsung diamankan di Polsek Sukabumi Resor Sukabumi Kota.
“Pedagang makanannya tadi mau diminta keterangan sama pihak berwajib dulu,” tutupnya.
Sementara itu, Kapolsek Sukabumi, Polres Sukabumi Kota, AKP Ujang Taan mengatakan, pihak kepolisian telah mendapatkan laporan dari warga, bahwa ada puluhan siswa yang mengalami keracunan yang diduga usai menyantap jajajan makanan ringan, sekira pukul 09.00 WIB.
“Setelah itu, kami langsung mendatangi TKP dan setelah itu, anak-anak yang mengalami dugaan keracunan langsung dibawa ke Puskesmas untuk diobati,” jelasnya, mengutip Radar Sukabumi.
Berdasarkan pemeriksaan dilapangan, kata Ujang, terdapat 28 siswa yang diduga mengalami keracunan massal itu. Dari 28 siswa ini, paling banyak korbannya merupakan siswa dari SDN Nangewer. Yakni, 25 siswa. Sementara, tiga siswa lainnya diketahui merupakan siswa dari MI Cisarua Girang.
“Alhamdulillah untuk korban sampai saat ini setelah tadi dibawa ke Puskesmas sudah dipulangkan lagi ke rumahnya masing-masing,” bebernya.
“Gejalanya mual pusing,terus ada yang muntah sebagian gitu aja. Jadi, tidak ada yang pingsan,” ujarnya.
Saat pihak kepolisian melakukan komunikasi dengan siswa yang diduga mengalami keracunan massal itu, mereka mengaku sebelum masuk sekolah atau melakukan upacara bendera, para siswa ini telah membeli jajanan dari pedagang yang sering keliling ke setiap sekolah-sekolah.
“Tadi untuk pedagangnya udah kami mintai keterangan, bahwa memang dari pagi tadi menjual makanan kepada anak-anak tersebut,” timpalnya.
Mayortias para siswa ini, mengalami gejala dugaan keracunan itu, setelah 1 jam menyantap makanan ringan, dengan merek DAYA rib dengan BPOM RI MP 27310043345 yang di produksi oleh PT Daya Prima Rasa Bandung 40287 Indonesia.
“Tadi, sudah kita chek, ternyata makanan itu terdaftar juga di BPOM,” timpalnya.
Masih ditempat yang sama, seorang pedagang jajanan makanan dan mainan di sekolah tersebut, Nurahman (33) asal warga Kampung Selaerih, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi mengatakan, ia mengaku sudah biasa berjualan di SDN Nangewer.
“Jujur kami juga terkejut saat mendapatkan kabar ada siswa yang mengalami keracunan usai menyantap jajanan itu,” jelasnya.
Para siswa tersebut, kata Nurahman, telah membeli jajanan sekira pukul 06.30 WIB, tepatnya saat hendak masuk sekolah.
“Jadi, saya juga kurang tahu bagaimana kronologisnya, soalnya saya udah keluar dari sekolah itu, mau pindah untuk jualan lagi ke sekolah lain. Nah, ada sekira pukul 08.00 WIB, katanya anak-anak keracunan. Katanya, gejalanya mulai dirasakan siswa saat upacara,” paparnya.
Pihaknya mengaku, jajanan makanan yang dibeli siswa tersebut, ia dapatkan dengan cara membeli di salah satu toko yang ada di wilayah Stasiun Kota Sukabumi.
“Pokoknya satu balnya isi 50. Saya ngambil 3 pas malam. Nah, total semuanya yang terjual paling sekitaran 70 bijian lah,” timpalnya.
“Jajanan makanan itu, memang sekarang lagi viral dan saya jual 1 pcs seharga Rp2 ribu. Sedangkan, untuk 2 pcs seharga Rp3 ribu,” pungkasnya.***
Foto: Radar Sukabumi
Editor: Raka A. Firmansyah
(Red)