Wartain.com || Sebagai landasan dalam pembelajaran, Sekolah Dasar (SD) merupakan tingkatan belajar pertama secara formal untuk anak didik setelah PAUD dan TK.
Seperti halnya SDN Cadas Ngampar yang merupakan salah satu SD yang ada di wilayah Kecamatan Lengkong. Pun sama melaksanakan kegiatan pembelajaran tingkat dasar selama enam tahun.
Sekolah tersebut beralamat di Kp. Sirnahurip RT 25 RW 06, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.
Berdiri sejak tahun 1977 dan beroperasi tahun 1979, berpuluh-puluh tahun sekolah tersebut terus berkiprah mencerdaskan anak bangsa. Tentunya dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan, kini SDN Cadas Ngampar sudah terakreditasi B, dan tentunya ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam melayani anak didiknya
Diketahui, jumlah murid tahun angkatan ini sebanyak 130 anak. Dimana setiap tahunnya selalu menandakan grafik peningkatan dari jumlah murid yang ada.
Dalam hal penunjang sarana dan prasarana, SDN Cadas Ngampar mempunyai 6 ruang kelas, dimana 4 kelas layak digunakan dan 2 kelas rusak berat.
Sementara untuk sumberdaya lainnya, SDN Cadas Ngampar didukung oleh tenaga pendidik sebanyak 7 orang dan sudah termasuk kepala sekolah.
Untuk mewujudkan cita-citanya, SDN Cadas Ngampar memiliki Visi dan Misi untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya.
Visinya yaitu “Terbentuknya Insan yang beriman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Cerdas, Komunikatif dan Berprestasi”.
Kemudian Misi dari SDN Cadas Ngampar yaitu :
1. Menciptakan lingkungan fisik yang bersih, indah dan aman.
2. Mengembangkan dan membiasakan prilaku disiplin warga sekolah
3. Menciptakan pembelajaran yang kreatif, inovatif, menyenangkan dan berkualitas.
4. Mengembangkan bakat minat potensi siswa secara maksimal melalui eksrakulikuler.
5. Menciptakan komunikasi, kekeluargaan yang efektif menyenangkan dan kondusif.
6. Menjalin kerjasama dengan pihak terkait.
Ditemui jurnalis wartain.com, Kepala SDN Cadas Ngampar Yuyun Wahyuni, S.Pd SD menuturkan, ia mempunyai harapan serta menyampaikan kendala yang terjadi di Sekolah tempat ia bertugas.
“Yang pertama untuk anak-anak didik, harapannya mudah-mudahan kedepannya muridnya lebih banyak lagi. Yang ke dua untuk sisi bangunan juga mudah mudahan mendapatkan fasilitas rehab terutama untuk ruang perpustakaan,” harapnya.
“Ruang perpustakaan dengan yang sebelahnya itu dipakai untuk belajar, sedangkan kondisinya tidak layak pakai. Apalagi sekarang musim hujan,” tambah beliau disela-sela wawancara.
ia juga mengatakan ada kendala di SD itu yang sangat membuat nya khawatir, terkait kondisi bangunan sekolah.
“Yang pertama kendala kalau datang musim penghujan itu membuat anak tidak tenang dalam belajar mengajar takut tiba-tiba ambruk, dan kendala yang kedua adalah susahnya mencari bantuan,” tuturnya.
Terkait kendala tersebut pihak sekolah pun selalu mencari solusi dalam upaya perbaikan sekolahnya, baik itu solusi dari pihak terdekat maupun instansi.
“Kendala bangunan ini, pihaknya ingin meminta bantuan kepada perusahaan yang dekat, yaitu PT. Clariant supaya ada bantuan fasilitas perbaikan bangunan untuk SD ini,” ujarnya.
“Kemudian saya berharap dari instansi terkait ada solusi untuk bangunan yang rusak dan menambahkan fasilitas untuk sekolah kami. Meskipun tingkatan SD diharapkan adanya ruang Lab untuk praktek yang menyangkut pengetahuan alam,” lanjutnya.
“Meskipun sekarang kurikulum merdeka, istilahnya harus dibawa keluar, tapi kalau kondisinya tidak memungkinkan karena sekarang musim penghujan. Kemudian karena SD ini kan dekat dengan pabrik takutnya terkena limbahnya,” pungkas Yuyun.***
Foto : wartain.com/Intan
Editor : Aab Abdul Malik
Reporter : Intan Fitri Utami