Wartain.com || Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung mengungkapkan dua Strategi untuk mengantisipasi dan meminimalisir fatalitas dampak kebakaran. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bandung Kurniawan Yusuf dalam Konferensi pers yang digelar di Hotel Mercure Bandung, J?Sabtu, 21/06/2024
Kurniawan menyebut, strategi dimaksud adalah pembentukan Relawan Pemadam Kebakaran (Renkar) dan Sistem proteksi lingkungan (springkel warga).
“Telah kami bentuk renkar di 151 Kelurahan dengan 525 orang relawan yang telah di bimtek dan dilatih. Ini merupakan unit pemadam kebakaran mini. Kemudian untuk springkel yakni pemanfaatan sumber air di rumah-rumah warga serta penyediaan pompa jinjing sebagai sarana pemadam kebakaran khususnya di daerah yang sulit dijangkau oleh truk pompa pemadam kebakaran,” terangnya.
Disampaikannya, pada tahun 2024 ini sampai dengan Rabu 19 Juni, di Kota Bandung terjadi 137 kejadian kebakaran. Diantaranya disinyalir akibat dari ledakan kompor gas sejumlah 18 insiden, konsleting listrik 35 kejadian dan yang masih diselidiki penyebabnya berjumlah 81 kasus.
“Kebakaran yang menimpa bangunan perumahan atau tempat tinggal sebanyak 51 kebakaran, kemudian bangunan umum sejumlah 22, sementara untuk rumah kosong terjadi 6 peristiwa kebakaran. Total kerugian ditaksir sekitar 16.3 milyar,” terangnya.
Kurniawan juga menyebutkan, ada 7 korban meninggal serta 33 luka-luka. Kejadian kebarakaran di tahun 2023 juga cukup banyak kejadian kebakaran dengan total jumlah insiden 353 kejadian kebakaran.
Saat awak media menanyakan terkait reward atau penghargaan untuk para relawan, Kurniawan menyampaikan bahwa saat ini merupakan bentuk penyadaran dan kerelawanan saja serta tidak ada anggaran khusus yang disiapkan Pemkot Bandung.
Ditambahkannya, masalah kebakaran ini merupakan masalah bersama yang perlu ditangani Bersama dengan masyarakat.
“Pihak kami juga melakukan berbagai bentuk antisipasi dengan cara inspeksi ke berbagai Gedung dan tempat yang dianggap rawan kebakaran. Untuk gedung kami periksa hidran airnya, detector keamanan serta Apar (alat pemadam kebakaran) yang ada apakah berfungsi dan sesuai regulasi,” pungkas Yusuf.***
Foto : wartain.com/Aab
Reporter : Aab Abdul Malik