Wartain.com, Sukabumi || Berawal dari ketidak sengajaan melihat penjual keripik tempe di jalan, Lulu Yulianti (26) wanita asal Kampung Tanjung Sari, RT. 003 RW 008, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunung Guruh, Kabupaten Sukabumi, tergugah hasratnya untuk membuat produk kuliner tersebut.
Lulu mulai memproduksi keripik tempenya dengan menonton beberapa tayangan di Youtube, dan dirinya tak menyangka percobaannya berhasil.
“Pertamanya kan jalan- jalan gitu, terus pas dijalan lihat ada yang jualan keripik tempe , terus beli dan pas dicoba rasanya enak bikin nagih, lantas saya berfikir gitukan jarang yah yang jualan keripik tempe, akhirnya nyoba pengen bikin gitu sambil liat youtube pas pertama nyoba alhamdulillah langsung berhasil,” ungkapnya saat dihubungi wartain.com
Dirinya menuturkan di tahun 2019 mulai memasarkan produknya dengan menitipkan ke warung- warung. Namun ketika pandemi Covid-19 melanda, dirinya mulai memasarkan secara online melalui jejaring sosial media, dan pemasaran lewat mulut ke mulut.
“Jadi untuk pemasaran dari 2019, dulu dititip ketiap warung, cuma gara- gara pandemi covid akhirnya cuma lewat online aja, bisa lewat whatsapp sama facebook atau dari mulut kemulut gitu kebanyakan sih tetangga buat oleh-oleh,” tambahnya.
Usaha yang dinamai Keripik Tempe Rafasfa ini perlahan sudah menuai hasil, meskipun Lulu menuturkan hasilnya belum besar, tapi sudah cukup untuk tambahan penghasilan.
“Untuk penghasilan bisa dikatakan cukup, misal modal Rp. 500 ribu gitu , bisa jadi Rp. 700 ribu gitu jadi keuntungan kisaran Rp. 200 ribu dari sekali pembuatan,” pungkasnya.***
Foto: Istimewa
Reporter: Ikhlasul Amal Fauzan
Editor: Raka A. Firmansyah