Wartain.com, Sukabumi || Mulyanah (38) wanita asal Kampung Pangleseran, RT 004 RW 005, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, mencoba peruntungannya dengan membuka usaha produksi dan penjualan keripik Pisang yang dia beri nama Keripik Pisang Mama Syalwa.
Terinspirasi dari sang anak yang menyukai coklat, ditambah melihat beberapa referensi bisnis dari sosial media, dirinya membernikan diri memulai bisnis tersebut.
“Awal mula kepikiran bisnis saya melihat dari media sosial terus saya nyoba bikin ternyata enak, disitu saya kepikiran untuk coba dijual. Proses awal saya hanya bikin buat cemilan anak dan keluarga kebetulan anak saya suka coklat terus saya coba bikin keripik pisang cokelat ternyata enak dan keluarga juga suka,” ucap Mulyanah kepada wartain.com.
Mengawali bisnisnya di tahun 2022, sedikit demi sedikit Mulyanah bisa berikan penghasilan tambahan bagi keluarganya, disamping dirinya yang memiliki usaha lain.
“Alhamdulillah udah setahun mulai bisnis ini pertama kali mulai tahun 2022. Alhandulillah sampai sekarang masih jalan meskipun ada aja hal enak gaenak nya tetep saya jalanin aja, itung- itung bantuin pendapatan keluarga aja, karena selain ini (keripik) pisang, kita juga berjualan bubur ayam,” ucapnya.
Pemasaran secara online melalui sosial media dan informasi dari mulut ke mulut, masih jadi cara pemasaran hingga saat ini.
“Pemasarannya baru ke lingkungan sekitar, tapi untungnya saya punya teman yang bekerja di salah satu pabrik terus temen saya nawarin ke teman-teman nya di situ, alhamdulilah banyak yang pesan ke saya. sisanya paling di online aja lewat whatsapp atau dari mulut ke mulut sih,” tuturnya.
Mulyanah mengeluhkan sulitnya bahan baku yang berkualitas masih jadi kendala hingga saat ini.
“Kendala saya sekarang yaitu mencari pisang nya soalnya dari petani lama sudah tidak ada, kalo beli ke pasar suka ga bagus soalnya harus yang bagus buat bikin keripik nya karena berpengaruh dengan rasa,” ungkapnya.
Dirinya bercerita selain terinspirasi dari sang anak, ia dan keluarganya pernah tertimpa musibah bencana alam yang berdampak pada usahanya menjual bubur ayam, dan harus mengeluarkan modal lagi dari awal. Dari situlah Lulu mencoba memulai usahanya dengan harapan bisa membantu suaminya mengumpulkan modal untuk memulai lagi usaha yang sempat terhenti.
“Dulu suami pernah kena musibah jualanya semua hancur terkena angin puting beliung di tahun 2021 awal pas musim hujan, dari situ terdorong untuk bangkit soalnya pas kena musibah itu belum bisa ada penghasiln lagi karena roda buat jualan bubur hancur beserta isinya jadi harus ngemodal awal. Dari situ baru jualan keripik supaya bisa mengumpulkn uang buat di modalin lagi. Alhamdulillah dibantu dan didukung suami dari hasil jualan keripik ini bisa terkumpul sejumlah uang buat modal jualan bubur lagi alhamdulillah sampe sekarang masih bisa berjalan berjualan bubur sama keripik,” katanya.
“Intinya kalau keluarga mendukung saya jadi semangat usaha apa pun dan sekecil apapun itu insya Allah akan ada berkahnya,” pungkasnya.***
Foto: Istimewa
Reporter: Raika Putra Damara
Editor: Raka A. Firmansyah