26.7 C
Jakarta
Kamis, Desember 5, 2024

Latest Posts

The Fed Berencana Turunkan Suku Bunga, Rupiah Siap-siap Menyala 

Wartain.com || Bank Indonesia (BI) memperkirakan era suku bunga tinggi akan segera berakhir. Hal ini ditandai dengan momen Fed Fund Rate (FFR) yang diperkirakan akan diturunkan sebanyak dua kali pada kuartal IV tahun ini.

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan pihaknya melihat penurunan akan terjadi sebanyak dua kali, yakni pada September dan November 2024.

Menurutnya, FFR sudah mencapai puncaknya (peak) sehingga sudah saatnya harus turun. Denny mengungkapkan penurunan FFR akan diikuti dengan penurunan suku bunga di negara maju lainnya.

Dengan demikian, ini akan mendorong sentimen risk off di pasar keuangan emerging countries, termasuk Indonesia. Dampaknya, sambung Denny, emerging markets akan menerima aliran modal masuk yang lebih baik dan banyak dibandingkan sebelumnya. Kondisi ini akan memicu penguatan mata uang di emerging markets, termasuk rupiah.

“Dengan bacaan seperti ini, saya melihat potensi rupiah untuk menguat sangat terbuka,” ujar Denny dalam Media Briefing BI di Kambaniru Beach Hotel, Waingapu, Sumba Timur, Senin (22/7/2024).

Namun, dia menekankan bahwa tidak semua negara bisa mendapatkan kesempatan ini. Hanya negara-negara berkembang dengan fundamental yang bagus bisa meraih momentum ini. Indonesia, kata Denny, adalah negara berkembang dengan fundamental yang baik.

Inflasi terjaga dan pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi di antara negara lain.

“Ini karena ada sinergi fiskal dan moneter. Bukan simsalabim juga,” tegasnya.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sebelumnya menegaskan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan terus menguat dalam waktu dekat.

“Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan bergerak stabil dalam kecenderungan menguat,” kata Perry saat konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Potensi penguatan rupiah ini akan didorong oleh semakin cepatnya potensi pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed), dari semula perkiraannya turun mulai Desember menjadi November 2024.

Dengan kemungkinan turun pada November maka akan membuat tingkat bunga di AS turun dan membuat aliran modal asing kembali menuju ke pasar ekonomi berkembang, sehingga bisa memperkuat pasokan dolar di dalam negeri.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(Redaksi)

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.