26.7 C
Jakarta
Sabtu, Desember 21, 2024

Latest Posts

Penerapan Bhineka Tunggal Ika

Penulis: Nabilla Saskia Febriola dan Siti Aminah

Wartain.com || Indonesia dalam membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam satu wadah yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Guna menyatukan kemajemukan, Bangsa Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan tersebut berasal dari Bahasa Jawa Kuno. Semboyan itu memiliki arti “berbeda-beda tapi tetap satu jua”. Semboyan ini sangat cocok untuk keadaan bangsa Indonesia yang dihuni oleh beragam suku, ras, agama, dan kebudayaan

Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia terhadap perbedaan suku bangsa dan budaya yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Setiap daerah masing-masing mempunyai suatu kebudayaan ciri khas dari masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga keberadaannya tetap ada dan berlangsung sepanjang masyarakat itu ada.

Bhinneka Tunggal Ika juga memiliki keterkaitan dengan simbol pemersatu bangsa Indonesia seperti bendera nasional, lagu kebangsaan, dan bahasa. Keterkaitan yang dimaksud untuk memperkuat gagasan bahwa Bhinneka Tunggal Ika telah tertanam dalam kehidupan dan karakter bangsa Indonesia.

Makna Kebhinekaan

a) Makna Bhineka Tunggal Ika

Makna “Bhineka Tunggal Ika” adalah semboyan nasional Indonesia yang diambil dari bahasa Jawa Kuno yang bermakna “Berbeda-beda tetapi tetap satu.” Semboyan ini memiliki makna mendalam yang mewakili prinsip keberagaman dan persatuan bangsa Indonesia.

Makna “Bhineka Tunggal Ika” menjadi dasar dari semangat kebangsaan Indonesia, yang menghargai perbedaan dan menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam persatuan.

Artikel tentang hal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai keberagaman dan persatuan yang menjadi karakteristik Indonesia sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, etnis, dan agama.

Bhinneka Tunggal Ika memiliki beberapa makna yang penting bagi keberlangsungan hidup bangsa Indonesia. Berikut adalah beberapa makna Bhinneka Tunggal Ika:

a) Keberagaman yang bersatu:

Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan bahwa keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa yang ada di Indonesia harus dihargai dan dijadikan kekuatan untuk mempersatukan bangsa Indonesia.

b) Toleransi dan saling menghormati:

Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan pentingnya toleransi dan saling menghormati antar sesama manusia, terlepas dari perbedaan yang ada.

c) Persatuan dalam perbedaan:

Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan bahwa meskipun terdapat perbedaan, bangsa Indonesia tetap satu kesatuan yang harus dipertahankan.

d) Kekayaan budaya Indonesia:

Bhinneka Tunggal Ika mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang terdiri dari berbagai tradisi, bahasa, kesenian, dan adat istiadat yang berbeda. Semua kekayaan budaya ini merupakan warisan yang harus dijaga dan dipertahankan sebagai identitas bangsa.

e) Landasan persatuan dan kesatuan:

Bhinneka Tunggal Ika memiliki fungsi sebagai landasan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

f) Mengembangkan motivasi dan menghargai keragaman:

Bhinneka Tunggal Ika bertujuan untuk mengembangkan motivasi dan menghargai keragaman.

g) Menanamkan loyalitas dan nasionalisme:

Bhinneka Tunggal Ika bertujuan untuk menanamkan loyalitas dan nasionalisme masyarakat Indonesia.

b) Praktik :  Praktik penerapan kebhinekaan dalam kehidupan sehari -hari

Berikut adalah 30 contoh konkret bagaimana Bhinneka Tunggal Ika dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud nyata dari persatuan dalam keberagaman.

1) Menghargai Perbedaan Agama

Menghormati umat beragama lain dengan tidak mencampuri urusan ibadah dan tidak memaksakan keyakinan pribadi.

2) Merayakan Hari Besar Agama Bersama-sama

Menghadiri acara perayaan hari besar agama lain sebagai bentuk solidaritas, seperti membantu persiapan Idul Fitri, Natal, Nyepi, atau Waisak.

3) Menyanyikan Lagu Kebangsaan dengan Bangga

Menunjukkan rasa cinta tanah air dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” pada upacara bendera, olahraga, atau acara lainnya.

4) Menghormati Budaya Lokal

Menghargai keunikan budaya dari berbagai suku di Indonesia, seperti tari-tarian, lagu, pakaian adat, dan makanan khas, tanpa memandangnya sebagai sesuatu yang asing.

5) Berkomunikasi dengan Bahasa Daerah

Menggunakan bahasa daerah saat berkomunikasi dengan teman atau kerabat yang berasal dari suku yang sama, namun tetap menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.

6) Menggunakan Produk Lokal

Mendukung usaha lokal seperti membeli produk kerajinan tangan, makanan, dan pakaian khas daerah untuk menghargai kreativitas masyarakat setempat.

7) Berpartisipasi dalam Gotong Royong

Aktif dalam kegiatan gotong royong di lingkungan masyarakat tanpa membedakan latar belakang sosial, suku, atau agama.

8) Menghormati Simbol-simbol Negara

Menjaga dan menghormati simbol-simbol negara seperti bendera merah putih, lambang Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

9) Bersikap Toleran di Lingkungan Sekolah

Tidak mendiskriminasi teman sekelas berdasarkan latar belakang suku, agama, atau status sosial.

10) Mengikuti Peringatan Hari Besar Nasional

Turut serta dalam perayaan hari besar nasional seperti Hari Kemerdekaan, Hari Sumpah Pemuda, atau Hari Pancasila, sebagai wujud cinta tanah air.

11) Mendukung Program Sosial Masyarakat

Bersama-sama membantu sesama dalam kegiatan sosial seperti sumbangan atau bantuan bencana tanpa membeda-bedakan penerima bantuan.

12) Memelihara Kebersamaan dalam Organisasi

Dalam organisasi di sekolah atau masyarakat, tetap menjaga kebersamaan dengan menerima dan menghormati perbedaan.

13) Menghindari Ujaran Kebencian

Tidak ikut menyebarkan ujaran kebencian atau hoaks yang dapat merusak persatuan.

14) Melestarikan Pakaian Adat

Menggunakan pakaian adat pada acara resmi atau hari nasional untuk mengenalkan keberagaman budaya Indonesia.

15) Mempelajari Tarian Tradisional

Belajar dan ikut serta dalam tarian tradisional daerah sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya lokal.

16) Menghormati Makanan Tradisional

Menghargai keberagaman makanan daerah dengan mencicipi atau mempelajari cara membuat makanan khas suku lain.

17) Mempelajari Bahasa Daerah Lain

Belajar bahasa daerah dari suku lain sebagai bentuk menghargai keberagaman bahasa di Indonesia.

18) Menjaga Kebersamaan saat Pemilu

Menghormati pilihan politik orang lain dan tidak memaksakan pandangan pribadi demi menjaga kerukunan.

19) Menghindari Rasisme

Tidak memandang rendah atau mengejek suku lain, sehingga tercipta lingkungan yang inklusif dan damai.

20) Berteman Tanpa Pandang Bulu

Berteman tanpa membedakan latar belakang etnis atau agama, sebagai wujud nyata persatuan dalam keberagaman.

21) Berpartisipasi dalam Acara Budaya

Menghadiri dan menikmati acara budaya seperti festival tari, musik, atau pameran kerajinan daerah lain.

22) Menghargai Seni Tradisional

Menonton pertunjukan seni tradisional seperti wayang, reog, atau tari-tarian khas daerah lain sebagai bentuk apresiasi budaya.

23) Menghindari Konflik Berbasis SARA

Menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin tanpa membawa isu suku, agama, ras, atau antar-golongan (SARA).

24) Menggunakan Media Sosial dengan Bijak

Tidak menyebarkan konten yang dapat memicu konflik antar suku atau agama di media sosial.

25) Menghadiri Perayaan Upacara Adat

Turut serta atau menyaksikan upacara adat daerah lain sebagai bentuk solidaritas dan penghargaan.

26) Mendukung Pembangunan yang Inklusif

Mendukung pembangunan di daerah tertinggal atau masyarakat adat dengan rasa kebersamaan.

27) Berempati Terhadap Korban Bencana

Menyalurkan bantuan tanpa membedakan latar belakang korban bencana sebagai wujud kemanusiaan.

28) Membuat Lingkungan Sekolah yang Toleran

Sekolah mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan sehingga tercipta suasana yang harmonis di antara siswa.

29) Mengembangkan Sikap Saling Membantu

Membantu tetangga atau rekan kerja dalam kesulitan tanpa melihat latar belakang pribadi.

30) Menyebarkan Semangat Persatuan

Menjadi teladan dengan mengajarkan kepada generasi muda pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman.

31) Menghindari Diskriminasi

Tidak membedakan pelayanan atau sikap terhadap orang lain di tempat umum berdasarkan suku, agama, atau warna kulit.

32) Mendukung Inklusi Sosial

Membantu orang dengan latar belakang berbeda untuk merasa diterima dan dihargai dalam lingkungan sosial.

Penerapan sikap Bhinneka Tunggal Ika dapat dimulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghormati perbedaan agama, budaya, dan bahasa. Dengan menjaga dan menerapkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, bangsa Indonesia akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan zaman, serta tetap mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.

c) Hambatan – hambatan penerapan bhineka Tunggal ika

Hambatan penerapan Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia meliputi rendahnya pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai kebhinekaan, tingginya angka rasisme dan diskriminasi, serta kurangnya kesadaran akan pentingnya toleransi. Selain itu, di lingkungan pendidikan, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti:

• Kurikulum Pendidikan yang Lemah:

Kurikulum yang tidak cukup menekankan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dapat mengakibatkan kurangnya pemahaman di kalangan siswa tentang pentingnya keragaman.

• Peran Guru:

Guru yang tidak memiliki perspektif moderasi Islam atau kurangnya pelatihan dalam mengajarkan nilai-nilai toleransi dapat menghambat proses internalisasi Bhinneka Tunggal Ika.

• Kegiatan Ekstrakurikuler:

Kegiatan ekstrakurikuler yang tidak mendukung nilai-nilai kebhinekaan dapat menjadi sarana penyebaran paham radikal dan intoleran.

• Sikap Masyarakat:

Masyarakat yang masih terjebak dalam stereotip dan prasangka terhadap kelompok lain dapat menciptakan ketegangan dan konflik sosial.

• Kurangnya Dialog:

Minimnya ruang untuk dialog antar kelompok yang berbeda dapat memperburuk kesalahpahaman dan konflik.

• Pengaruh Media Sosial:

Penyebaran informasi yang tidak akurat dan provokatif di media sosial dapat memperburuk pandangan negatif terhadap kelompok tertentu.

Mengatasi hambatan-hambatan ini memerlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung penerapan Bhinneka Tunggal Ika secara efektif.

d) Mitigasi hambatan penerapan Tunggal ika

Mitigasi hambatan penerapan Bhinneka Tunggal Ika melibatkan pendekatan multikultural yang dapat mengatasi masalah keamanan dan konflik. Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai kebhinekaan, serta mengedukasi generasi muda agar lebih menghargai kemajemukan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

1) Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan sebagainya, tetapi menghargai dan mengakui perbedaan tersebut sebagai kekayaan bangsa.

2) Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya, tetapi juga toleran dan menghormati keyakinan dan agama orang lain.

3) Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional sebagai jaminan keutuhan dan keselamatan negara dari berbagai ancaman.

4) Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta meningkatkan kesejahteraan bersama.

5) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

6) Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan dengan tidak terlibat dalam tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, seperti narkoba, terorisme, korupsi, atau kriminalitas lainnya.

7) Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merusak alam dan ekosistem, seperti pembakaran hutan, pembuangan sampah sembarangan, atau penambangan liar.

8) Menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih.

9) Menjaga kualitas diri sendiri dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan formal maupun informal, serta mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan kemampuan dan potensi diri.

10) Menjaga citra diri sendiri dan bangsa dengan bersikap sopan santun, hormat-menghormati, serta beretika dan bermoral baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia maya.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan hambatan dalam penerapan Bhinneka Tunggal Ika dapat diminimalisir, sehingga tercipta masyarakat yang harmonis dan saling menghargai.

Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu,” merupakan semboyan nasional Indonesia yang mencerminkan prinsip keberagaman dan persatuan. Makna ini menekankan pentingnya menghargai perbedaan budaya, agama, dan suku bangsa sebagai kekuatan yang menyatukan bangsa Indonesia. Penerapan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan melalui berbagai praktik konkret, seperti menghormati perbedaan agama, berpartisipasi dalam perayaan budaya, dan menghindari diskriminasi.

Namun, terdapat beberapa hambatan dalam penerapan Bhinneka Tunggal Ika, termasuk rendahnya pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai kebhinekaan, tingginya angka rasisme, dan kurangnya dialog antar kelompok. Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan mitigasi yang melibatkan pendekatan multikultural, peningkatan kesadaran masyarakat, dan pendidikan yang menekankan nilai-nilai toleransi dan persatuan.

Dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih menghargai keberagaman dan menjaga persatuan, sehingga tercipta lingkungan yang harmonis dan inklusif. Penerapan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga memerlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan keutuhan dan keselamatan negara.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(M. Nabil)

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.