Wartain.com || Sebanyak delapan sekolah di Kabupaten Sukabumi rusak akibat bencana banjir dan longsor yang terjadi pada Kamis, 6 Maret 2025. Sekolah-sekolah tersebut berada di Kecamatan Simpenan, Palabuhanratu, dan Lengkong.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Khusyairin, mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan pendataan terhadap sekolah-sekolah terdampak, termasuk kondisi siswa, guru, dan lingkungan sekitar.
“Kami telah menugaskan seluruh pengawas dan kepala sekolah untuk mendata serta melaporkan kondisi sekolah masing-masing, baik yang terdampak langsung maupun tidak langsung. Data tersebut harus segera dikirimkan ke Dinas Pendidikan melalui aplikasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB),” ujar Khusyairin, Kamis (13/3/2025).
Dari hasil pendataan sementara, delapan sekolah yang terdampak terdiri dari jenjang SD dan SMP.
Selama kondisi sekolah belum layak digunakan kembali, pembelajaran akan dilakukan secara daring.
“Kami sudah mengeluarkan surat edaran dari Kepala Dinas yang mengatur bahwa sekolah-sekolah terdampak bencana, yang tidak bisa diakses, harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh,” jelasnya.
Rencana Perbaikan Sekolah Rusak
Terkait perbaikan bangunan sekolah, Dinas Pendidikan akan menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran daerah.
“Proses rehabilitasi sekolah rusak akan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Saat ini kami masih dalam tahap perencanaan, dengan memasukkan data ke Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Jika anggaran tersedia dalam perubahan atau pergeseran, maka perbaikan sekolah terdampak akan menjadi prioritas,” ungkap Khusyairin.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi berharap proses rehabilitasi dapat segera dilakukan agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan normal.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik
