Wartain.com || Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bersama anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Dapil Kota/Kabupaten Sukabumi, Hj. Dewi Asmara, SH, MH, menggelar sosialisasi peluang kerja ke luar negeri, bertempat di Aula Gedung Amazone, Jl Perintis Kemerdekaan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Minggu 10/11/2024.
Dengan mengusung tema “Menangkap Peluang Kerja ke Luar Negeri dan Migrasi yang Aman”, kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat khususnya di tingkat desa/kelurahan semakin melek terhadap langkah-langkah prosedural menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh anggota DPR RI Fraksi Golkar, unsur BP2MI/BP3MI, unsur Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI) Kabupaten/Kota Sukabumi, Lurah Cibadak serta tamu undangan lainnya.
Dalam arahannya, Penyuluh Hukum Ahli Muda BP3MI Jawa Barat, Atep Suryadi Hidayat, SE, mengapresiasi langkah yang digagas oleh BP2MI serta Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, dalam memberikan sosialisasi tersebut.
“Kita ketahui bahwa masyarakat tidak semua memahami langkah-langkah yang harus ditempuh ketika mau menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI),” ucap Atep.
“Ketidak pahaman masyarakat rentan timbulnya tindak kejahatan yang akan dimanfaatkan oleh oknum. Oleh karena itu semaksimal mungkin kita harus mengakhiri ataupun mengurangi terjadinya TPPO. Karena kita ketahui bahwa TPPO ini menyasar kepada kelompok rentan yaitu perempuan dan anak ini menjadi kekhawatiran kita selaku pemerintah daerah,” ujar Atep.
Sementara itu, Plt Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Erni Mariyana, SE, MSi, mengatakan, tiga langkah awal yang menjadi bentuk pencegahan TPPO. Langkah pertama yaitu tertibnya administrasi kependudukan.
“Administrasi kependudukan yang tidak sesuai prosedur menjadi salah satu jalan lolosnya praktik TPPO oleh karena itu melalui forum ini kami sampaikan kepada masyarakat Kabulaten Sukabumi hal pertama yang bisa di lakukan untuk mencegah TPPO yaitu melakukan re-administrasi kependudukan,” tegasnya.
Langkah kedua yaitu pentingnya pendampingan keluarga dalam mengontrol penggunaan media sosial yang memberi salah satu pengaruh besar terjadinya TPPO.
“Kedua pendampingan keluarga untuk tidak larut dan kontrol media sosial terjadinya TPPO akibat penggunaan medsos yang tidak terkontrol karena pengaruh medsos sangat luar biasa,” tambahnya.
Langkah Selanjutnya yaitu perlunya sinergitas antara pemerintah dan para stakeholder dalam berkoordinasi menanggulangi TPPO.
“Kerjasama pemerintah Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/Desa sangat diperlukan, karena terbatasnya keberadaan dinas- dinas yang menanggulangi TPPO sangat sedikit, tetapi hal tesebut bisa ditanggulangi dengan koordinasi dibantu oleh semua pentahelix yang ada,” tutupnya.
Dikesempatan yang sama, Sekretaris Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI) Kabupaten Sukabumi, Siti Ratna Maymunah, S.Pd mengatakan, pentingnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pemberangkatan kerja ke luar negeri secara prosedural perlu lebih ditingkatkan.
“Masyarakat penting memahami bagaimana prosedurnya bekerja ke luar negeri. Menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) harus memiliki pengetahuan yang maksimal untuk menghindari penipuan fan agar aman ketika kita berangkat kerja,” katanya.
“Disinilah pentingnya kolaborasi antar lembaga dan dinas terkait, untuk menghindari penipuan yang dilakukan oknum yang akan mengambil keuntungan sesaat,” tambah Siti Ratna Maymunah.
Senada dengan para pemateri, Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar/Anggota Komisi X, Dewi Asmara berpesan, ketika masyarakat mau menjadi PMI, terlebih dahulu mengikuti prosedur dan langkah-langkah yang benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Masyarakat jangan berbohong, jangan mau ditipu. Sebelum berangkat pastikan bahwa prosesnya benar dan prosedural,” pesan Dewi Asmara.
“Anak-anak kita boleh bekerja ke luar negeri, tapi prosedurnya harus ditempuh. Kita jangan mau di iming-iming oleh oknum calo yang tidak bertanggungjawab,” pungkas Dewi Asmara.
Foto : wartain.com/Aab
Editor : Aab Abdul Malik
Reporter : Dul