26.7 C
Jakarta
Rabu, Januari 15, 2025
Beranda blog Halaman 840

Berawal Dari Obrolan Kecil Di Warung Kopi, Tiga Pemuda Asal Sukabumi Mantap Jalankan Bisnis Parfum

0

Wartain.com, Sukabumi || Satu dekade lalu, industri parfum di Indonesia seperti menjadi hak eksklusif bagi negara-negara benua Eropa, secara khusus Prancis dan Italia. Namun saat ini masyarakat sudah mulai menyadari potensi yang dimiliki oleh parfum lokal Tanah Air. 

Hanya saja, masih banyak tantangan yang harus dihadapi produsen parfum lokal untuk dapat bersaing dengan pemain bisnis yang sudah punya nama besar.

Sadar akan potensi industri parfum lokal Tanah Air, Muhammad Endang (24), Ega Nurdiansyah (24) dan Regi Apriliansyah (25), tiga pemuda asal Sukabumi, Jawa Barat, kini terbilang sukses menjalankan bisnis parfum.

Berawal dari obrolan kecil diwarung kopi mereka bertiga mempunyai pemikiran yang sama untuk membuat usaha kecil kecilan, dan akhirnya mereka sepakat untuk membuat usaha parfume yang mereka produksi sendiri di rumah di Kampung Kararangge, RT 04 RW 01, Desa Gunungguruh, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Mereka menamai bisnis parfumnya dengan nama Meer Parfum. Uniknya, nama Meer sendiri merupakan inisial awal dari nama mereka bertiga Muhamad Endang, Ega dan Regi (Meer).

Dengan modal awal 5 juta rupiah, saat ini mereka mengaku bisa memeproduksi sekitar 100 botol parfum perbulannya. Dengan menawarkan empat varian parfum, Wind dan Nixie yang jadi produk andalan mereka, serta Aluvial dan Finiks.

Empat varian parfum yang di jual; Wind, Nixie, Aluvial, dan Finiks. Foto: Wartain.com/Raika Putra Damara

Kendala datang kala pemerintah untuk sementara melarang TikTok Shop beroperasi. Pasalnya, mereka memasarkan produk mereka melalui platform tersebut.

“Kendala sekarang ada di pemasaran, apalagi setelah tiktok shop di tutup penjualan menjadi turun drastis, sebelum di tiktok shop di tutup penjualan lumayan stabil satu minggu bisa terjual hingga puluhan botol parfume, setelah tiktok shop di tutup penjualan hanya mengandalkan online shop dan pelanggan terdekat, dan laku hanya terhitung 5-10 botol perminggu nya. Selain itu banyaknya persaingan merk merk lain dan perusahaan perusahaan besar menjadi salah satu kendala kami melalui pemasaran di lapangan,” kata Ega salah satu owner Meer Parfum kepada Wartain.com.

Ega mengaku, sebelum TikTok Shop ditutup, mereka bisa meraup keuntungan sekitar 1,2 juta rupiah perminggunya.Namun setekah platform tersebut di tutup dirinya hanya mampu dapat keuntungan sekitar 250 ribu rupiah perminggunya.

Dirinya berharap usaha wewangiannya dapat berkembang tidak hanya memproduksi parfum, tapi merambah ke wewangian lain.

“Semoga kedepannya usaha wangi wangian kita bisa lebih maju lagi dan berkembang tidak hanya produksi parfume saja, tapi kita mempunyai planning membuat wangi wangian lainnya, seperti pengharum ruangan, pengharum mobil, pewangi pakaian dan wangi wangian lainnya,” harapnya.

“Harus tetap semangat, dan yakin karena dizaman ini zaman dimana kita sangat dipermudah dalam segala hal, konsisten dan kejujuran adalah hal yang paling utama dalam menajalani usaha,” pesan Ega untuk anak muda yang ingin terjun ke dunia bisnis.***

Foto: Wartain.com/Raika Putra Damara

Reporter: Ruswandi

Editor: Raka A. Firmansyah

Pemerintah Keluarkan Peraturan Baru Tentang Penyelenggaraan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Dan Jaminan Kematian (JKM)

0

Wartain com, Jakarta || Skema pembayaran Iuran bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan sekarang mengikuti peraturan baru. Per tanggal 6 Oktober 2023, Pemerintah mengubah iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bagi peserta penerima upah.

Perubahan itu ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 tahun 2023 tentang Perubahan Kedua Atas PP Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.

“Iuran JKK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) direkomposisi untuk iuran jaminan kehilangan pekerjaan sebesar 0,14 persen,” bunyi pasal 16A beleid itu.

Dengan rekomposisi itu, maka iuran JKK untuk setiap kelompok tingkat risiko menjadi:

a. tingkat risiko sangat rendah sebesar 0,10 persen dari upah sebulan;

b. tingkat risiko rendah sebesar 0,40 persen dari upah sebulan;

c. tingkat risiko sedang sebesar 0,75 persen dari upah sebulan;

d. tingkat risiko tinggi sebesar 1,13 persen dari upah sebulan;

e. tingkat risiko sangat tinggi sebesar 1,60 persen dari upah sebulan.

Besaran iuran JKK tersebut berlaku untuk peserta penerima upah yang wajib dan telah terdaftar sebagai peserta dalam program jaminan kehilangan pekerjaan.

Namun, besar iuran tidak direkomposisi bagi peserta peserta penerima upah yang tidak terdaftar sebagai peserta dalam program jaminan kehilangan pekerjaan atau peserta penerima upah yang masih tertunggak iurannya oleh pemberi kerja, selain penyelenggara negara sampai dengan diundangkannya PP ini dan belum dibayarkan lunas kepada BPJS Ketenagakerjaan.

Bagi peserta tersebut, masih berlaku iuran JKK yang diatur dalam PP Nomor 44 Tahun 2015, yaitu:

a. tingkat risiko sangat rendah: 0,24 persen dari upah sebulan;

b. tingkat risiko rendah: 0,54 persen dari upah sebulan;

c. tingkat risiko sedang: 0,89 persen dari upah sebulan;

d. tingkat risiko tinggi: 1,27 persen dari upah sebulan;

e. tingkat risiko sangat tinggi: 1,74 persen dari upah sebulan.***

* Berbagai sumber

Foto : IfoxSoft

Editor : Aab Abdul Malik

(Tim)

Kisah Syarif, Pemuda Asal Sukabumi Yang Sukses Di Usia Muda

0

Wartain.com, Sukabumi || Setiap orang tentunya mempunyai kisah keberhasilan dalam usaha masing-masing. Bahkan tak sedikit orang yang menjajal ragam profesi agar bisa mempunyai modal untuk membuka usaha sendiri, baik itu modal finansial maupun pengalaman.

Seperti halnya kisah Muhammad Syarif (20) seorang mahasiswa tingkat awal di salah satu perguruan tinggi di Kota Sukabumi. Saat ini sukses menjalankan bisnisnya di bidang fashion dengan nama brand sisasatuid.

Syarif menuturkan sebelum menjalankan bisnis sendiri, ia sempat menjajal berbagai profesi dari mulai petugas lapangan, karyawan minimarket, sampai jadi reseller untuk bidang fashion.

“Jadi pada tahun 2020 orang tua saya pensiun dari pekerjaannya, dan pada saat itu saya memutuskan untuk bertekad agar tidak menjadi beban orang tua. Saya dulu sempat bekerja di lapangan kurang lebih 6 bulan, dan di minimarket selama seminggu. Awalnya saya menjadi reseller hanya sebagai sampingan pekerjaan saja, namun saya berani untuk memilih resign dan fokus menggeluti dunia online shop,” kata Syarif kepada Wartain.com.

Beberapa produk dari brand sisasatuid yang dimiliki Muhammad Syarif (20) asal Sukabumi. Foto: Istimewa

Ia mengaku memulai usahanya ini tanpa modal sama sekali, hanya mengandalkan perputaran uang dari menjadi reseller. Setelah enam bulan menjadi reseller, ia pun beralih menjadi penjual pakaian bekas atau thrift shop selama satu tahun.

“awalnya saya dari dropship ke reseller ke jual Thrift hingga brand sendiri jadi tidak pakai modal uang melainkan modal untuk belajar otodidak” imbuhnya.

Saat ini Syarif memiliki tiga orang karyawan dengan omset rata- rata perbulannya bisa mencapai ratusan juta.

“Alhamdulillah sekarang saya sudah mempunyai tempat produksi sendiri di bantu dengan tiga orang karyawan, omsetnya Alhamdulillah bisa sampai ratusan juta dan mudah mudahan kedepannya saya juga bisa membuka toko offline di Sukabumi. Dan bisa membuka lebih banyak lapangan pekerjaan,” tuturnya.

Foto: Shopee/sisasatuid (tangkapan layar)

Selama satu tahun lebih ia terjun ke dunia online shop, ia menyebutkan untuk kendalanya adalah harus siap mental dan slalu update dengan trend fashion yang setiap saat berubah.

“kendalanya harus siap mental aja sih ketika orderan sedang down, dan harus selalu update untuk trend trend yang akan datang tidak boleh tertinggal tertinggal,” tambahnya.

Syarif mengajak khususnya anak muda untuk lebih sering menggali potensi dalam diri, agar bisa berwirausaha di bidang yang di sukai.

“Kenali diri kalian, dan cobalah untuk berjualan dibidang kalian semisal suka masak, cobalah untuk jual masakan anda karena sekarang banyak sekali tutorial gratis di YouTube asal kalian rajin untuk mencari nya, atau sering sering ikut seminar tentang pemasaran digital,” pungkasnya.

Foto: Istimewa

Reporter: Ikhlasul Amal Fauzan

Editor: Raka A. Firmansyah

Dampak Positif Musim Kemarau Bagi Pengusaha Ebi

0

Wartain.com, Sukabumi || Pelaku usaha kecil menengah (UKM) industri udang kering di Sukabumi, Jawa Barat, tengah menikmati keuntungan dari dampak musim kemarau yang membuat sorotan sinar matahari sangat baik untuk memproduksi ebi.

Seperti halnya Eman Sulaeman (42) warga asal Kampung Kebon Jeruk RT 03 RW 10, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini yang mendapat keuntungan kala musim kemarau datang.

Eman Sulaeman (44) pengusaha Ebi asal Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Foto: Wartain.com/Raika Putra Damara

Berdiri sejak tahun 2000, saat ini dirinya memproduksi dua jenis ebi, yakni ebi kering dan ebi daging. Terlebih untuk memproduksi ebi daging, menurut Eman perlu adanya sinar matahari yang menyengat, agar nantinya hasil ebi benar- benar kering.

Kepada Wartain.com dirinya mengaku dalam sekali produksi mampu menghabiskan sekitar 1 kwintal udang dan setelah dilakukan penjemuran akan menyusut menjadi 50kg udang kering murni. Setelah kering barulah dirinya memisahkan antara daging dan kulit.

“Proses menjadi ebi daging begitu rumit dimulai dari penjemuran harus benar- benar kering yang memakan waktu kurang lebih 20-30 tergantung kondisi panasnya cuaca. Setelah di jemur akan masuk proses penggebotan untuk memisahkan kulit, kepala dengan daging nya. Harga jual perkilo gram ebi kering kulit itu Rp.70 ribu dan ebi daging Rp.120 ribu,” kata Eman.

Dari hasil produksi tersebut dirinya dapat meraup omset berkisar antara 40-50 juta perbulannya, dengan memasarkan produknya ke rumah makan, pasar induk, bahkan ke supermarket.

Saat ini dirinya ingin mengembangkan usahanya, tapi terkendala masalah modal dan tingginya daya saing.

Foto: Wartain.com/Raika Putra Damara

“Saat ini kendala terkait permodalan, karena ingin mengembangkan usaha menjadi lebih besar. Selain itu udang kering biasa di beli lewat nelayan di pulau jawa ataupun luar pulau jawa,” tuturnya.

Dirinya berharap adanya perhatian dari pemerintah terkait usahanya, khususnya untuk pemasaran.

“Harapan terkait pemerintah, supaya dapat memperhatikan pengusaha pengusaha kecil karena butuh sekali link pemasaran dan juga lebih membutuhkan perhatian dan fasilitas terkait usaha ini. Karena sebetul nya ini bisa menjadikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat,” harapnya.***

Foto: Wartain.com/Raika Putra Damara

Reporter: Ruswandi

Editor: Raka A. Firmansyah

Aplikasi Super App Polri Presisi, Dikenalkan Kepada Para Pelajar 

0

Wartain.com, Kota Sukabumi || Polres Sukabumi Kota, kembali mensosialisasikan aplikasi Super App Polri Presisi, kepada pelajar saat menggelar program Police Goes to School di Lima sekolah berbeda di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota, Senin 09/10/2023.

Ratusan pelajar sekolah dari SMPN 1, SMPN 10, SMPN 11, MAN 1 dan SMA 5 Kota Sukabumi yang mengikuti upacara bendera di masing-masing sekolah pun, menerima pengetahuan tentang aplikasi Super App Polri Presisi yang diyakini dapat mempermudah masyarakat dalam memperoleh layanan Kepolisian.

Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kasi Humas, Iptu Astuti Setyaningsih menerangkan, sosialisasi aplikasi Super App Polri Presisi gencar dilakukan Polres Sukabumi Kota untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh layanan Kepolsian maupun informasi mengenai kamtibmas.

“Hari ini, Polres Sukabumi Kota kembali menggelar program Police Goes to School yang diisi dengan sosialisasi aplikasi Super App Polri Presisi kepada pelajar sekolah. Adapun lokasinya, tadi ada di SMPN 1, SMPN 10, SMPN 11 , MAN 1 dan SMA 5 Kota Sukabumi,” terang Astuti kepada awak media.

Aplikasi Super App Polri Presisi, Dikenalkan Kepada Para Pelajar

“Selain memberikan pengetahuan mengenai fungsi aplikasi ini, kami juga mengajak para pelajar sekolah untuk langsung mempraktekannya dengan menggunggah aplikasi tersebut di playstore maupun IOS,” sambungnya.

Astuti juga berharap, masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi Super App Polri Presisi saat membutuhkan layanan Kepolisian.

“Tentunya kami berharap, aplikasi ini dapat membantu atau mempermudah masyarakat dalam memperoleh layanan Kepolisian, baik yang berhubungan dengan pelayanan publik atau bahkan pengaduan,” ucap Astuti.

Diketahui, selain mensosialisasikan aplikasi Super App Polri Presisi, program Police Ges to School yang dilakukan Poles Sukabumi Kota di Lima Sekolah berbeda tersebut turut diisi dengan penyuluhan kamtibmas mengenai kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, ketertiban dam kelancaran Lalulintas).

Foto : Humas Polres Sukabumi Kota

Editor : Aab Abdul Malik

(Tim)

Wabup Sukabumi Buka Secara Resmi Muktamar Ke-2 PULDAPII

0

Wartain.com, Sukabumi || Wakil Bupati Sukabumi H.Iyos Somantri Mewakili Bupati, Membuka Secara Resmi Muktamar Ke-2 Perkumpulan Lembaga Dakwah Dan Pendidikan Islam Indonesia (PULDAPII), bertempat di Pondok Pesantren Al- Matuq, Desa Gunungjaya, Kecamatan Kadudampit, Senin 09/10/2023.

Kegiatan yang digelar oleh Perkumpulan Lembaga Dakwah Dan Pendidikan Islam Indonesia ini, dilaksanakan dari tanggal 8 sampai dengan 11 Oktober 2023,.serta diikuti oleh anggota PULDAPII Se- Indonesia.

Mengawali sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan ucapan selamat datang kepada Duta Besar Republik Sudan dan Kemenko Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan, dalam hal ini diwakili Deputi VI, atas kunjungan kerjanya ke Kabupaten Sukabumi, dalam rangka menghadiri Muktamar ke-2 Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Islam Indonesia.

Wabup Sukabumi Buka Secara Resmi Muktamar Ke-2 PULDAPII

“Kami sangat gembira dan bangga, serta bersyukur atas hadirnya Yang Mulya Duta Besar Republik Sudan, karena neliau begitu besar perhatiannya terhadap pendidikan Islam di Indonesia, khususnya yang ada di Ponpes Al-Matiq Kabupaten Sukabumi,” tandasnya.

Lebih lanjut Wabup mengatakan, Muktamar ke-2 PULDAPII ini pun, harus dijadikan momentum untuk saling menjaga tali silaturahmi, penguat persatuan dan kesatuan, serta membangun komunikasi spiritual,sosial dan pendidikan antar sesama PULDAPII dengan Pemerintah Daerah, masyarakat maupun Stakeholder’s terkait sehingga tujuan agama, tujuan sosial dan pendidikan dapat terwujud dengan baik.

“Melalui kegiatan Muktamar ke-2 PULDAPII ini pula, saya mengajak seluruh pimpinan, pengurus dan anggota PULDAPII agar bersatu-padu untuk terus melaju menggapai cita dan harapan yang dimimpikannya, dan mampu memberikan kontribusinya, dalam mewujudkan visi-misi pemerintah Republik Indonesia menuju Indonesia Emas,” harapnya.

Dalam kesempatan ini juga, Wakil Bupati Sukabumi menandatangani prasasti peresmian Aula Pesantren Al- Matuq, didampingi Duta Besar Sudan, Deputi Kemenko RI, Ketua Yayasan Laznah Khoiriyah dan perwakilan Forkopimda.***

Foto : dickymulyana

Editor : Aab Abdul Malik

(Godam/Raika)

Eks PMI Raih Omset Jutaan Lewat Budidaya Jamur Tiram

0

Wartain.com, Sukabumi || Kisah inspiratif hadir dari seorang mantan atau purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mencoba peruntungan lewat bisnis budidaya jamur tiram. Seorang pria bernama Hasanudin (35) kini telah mendulang sukses melalui budidaya jamur tiram.

Sebelumnya Hasanudin bekerja di Jepang selama kurang lebih tiga tahun dan berfokus dibidang pertanian, hal tersebut menjadi modal awal dalam menjalankan bisnisnya.

Sekitar tahun 2021 dirinya mulai mendirikan usaha dirumahnya yang beralamat di Kampung Kebon Jeruk, RT 03 RW 10, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, dengan modal awal Rp. 6 juta.

Kepada wartain.com ia mengaku dalam sehari memproduksi sekitar 225 log atau media budidaya jamur, dan dalam satu periode (4-5 hari) bisa memproduksi 1000 log. Mengacu pada hasil panen, Hasanudin bisa mendapat keuntungan berkisar antara 2,5 hingga 3 juta perbulannya.

Proses pengolahan bahan baku budidaya jamur tiram yang terdiri dari serbuk gerjagi, dedak, kapur sirih dan mulase. Foto: Wartain.com/Raika Putra Damara

“Untuk harga jamur tiram perkilo gramnya di jual mulai dari Rp.13 ribu  sampai Rp15 ribu. Dalam satu hari alhamdulillah bisa dapat dapat penghasilan bersih sekitar Rp.100 ribu, kalau di kalkukasikan perbulan mungkin sekitar 2,5-3 juta perbulannya, dengan area pemasaran di pasar Cikembang, para pedagang makanan jamur crispy, dan masyarakat setempat,” tuturnya.

Dalam bisnisnya, saat ini Hasanudin memiliki kendala kesulitan bahan baku, salah satunya serbuk gergaji. Disisi lain musim kemarau juga berdampak pada produksi, karena dalam proses budidaya jamur membutuhkan suhu yang lembab.

Hasil budidaya jamur tiram yang mulai siap panen. Foto: Wartain.com/Raika Putra Damara

“Kendala produksi dari bahan baku serbuk gergaji dan dedak yang sulit karena barangnya susah sering berebut dengan PLTU dan pabrik kapur. Pengaruh cuaca kemarau menyebabkan log yang kering jadi menyumbat pertumbuhan jamur, karena budidaya jamur membutuhkan suhu udara yang lembab. Penanganannya untuk musim panas harus sering menyiram minimal tiga hari sekali tergantung kondisi log jamur,” ungkapnya.

Hasanudin berharap adanya perhatian dari pihak- pihak terkait, karena budidaya jamur memerlukan standar kelayakan tersendiri.

“Harapan saya ingin lebih di perhatikan lebih lanjut lagi, dan karena standar layak budidaya jamur itu harus mempunyai kubung sendiri, karena saya sampai saat ini masih memanfaatkan halaman rumah dan gudang dirumah,” harapnya.

“Intinya untuk yang mau mulai budidaya jamur harus semangat, jangan menguluh harus rajin dan tekun, dan paling terpenting harus mempunyai keinginan dan kegigihan yang kuat,” pungkasnya***

Foto: Wartai.com/Raika Putra Damara

Reporter: Ruswandi

Editor: Raka A. Firmansyah

Tiga Sekolah Di Jawa Barat Dapat Penghargaan “Aset Award Jabar 2023”

0

Wartain.com, Bandung || Sebanyak 3 (tiga) sekolah di Jawa Barat (Jabar) mendapatkan apresiasi/penghargaan “Aset Award Jawa Barat 2023 Kategori SMAN/SMKN/SLBN”.

Ketiga sekolah tersebut adalah SMAN 1 Pangalengan yang meraih juara 1, SMKN 1 Karawang (juara 2), dan SMAN 1 Cikarang Utara (juara 3).

Penyerahan penghargaan ini dilakukan pada apel pagi di lingkungan Dinas Pendidikan Jabar, Kota Bandung, Senin 09/10/2023.

Tiga Sekolah Di Jawa Barat Dapat Penghargaan “Aset Award Jabar 2023”

Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Jabar, Yesa Sarwedi pun mengapresiasi pencapaian yang diraih tiga sekolah tersebut, termasuk bidang dan cabang dinas.

“Mudah-mudahan ini menjadi semangat buat kita semua. Bukan hanya di sekolah, tapi juga buat kita untuk bisa ikut mengawasi sebaik-baiknya,” ucapnya.

Foto : Disdik Jabar

Editor : Aab Abdul Malik

(M. Nabil)

Bupati Sukabumi Terima Kunjungan Dari PT. PLN UP3 Sukabumi 

0

Wartain com, Sukabumi || Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami, menerima kunjungan dari PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sukabumi. Penerimaan berlangsung di Pendopo Sukabumi, Senin, 09/10/2023.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi, sekaligus mengenalkan pimpinan baru PT. PLN (Persero) di Sukabumi. Menurut manajer PT. PLN (Persero) UP3 Sukabumi Yuniar Budi Satrio, silaturahmi tersebut untuk meningkatkan sinergitas antara PLN dengan pemerintah, sehingga bisa memmerikan yang terbaik untuk masyarakat

“Kehadiran kami di sini, semoga bisa menguatkan sinergitas dan kolaborasi” ujarnya

Bupati Sukabumi Terima Kunjungan Dari PT. PLN UP3 Sukabumi

Maka dari itu, dalam silaturahmi ini mengajak tim yang ada di Sukabumi. Baik wilayah Sukabumi kota ataupun Palabuhanratu.

“Dalam silaturahmi ini kami ajak teman-teman yang membawahi kelistrikan di Palabuhanratu dan Sukabumi,” ucapnya.

H. Marwan menambahkan, sinergitas ini harus terus terjaga. Apalagi, berkaitan dengan listrik sebagai kebutuhan krusial masyarakat luas. Listrik menjadi sumber energi yang paling penting bagi kehidupan manusia sehari hari

“Bersinergi itu harus mengingat peran Listrik sebagai sumber energi ini luar biasa bagi kehidupan masyarakat,” pungkasnya.***

Foto : Dok. Pemkab Sukabumi

Editor : Aab Abdul Malik

(Rd..Haraqi Siliwangi)

Gempa Afghanistan, Korban Tewas Tembus 2.000 Jiwa

0

Wartain.com || Korban gempa bumi dahsyat di Afghanistan yang berpusat di Kota Herat, Sabtu 07/10/2023 kemarin terus bertambah. Kementerian Penanggulangan Bencana Afghanistan mencatat korban tewas mencapai 2.035 orang.

Mengutip AFP, Senin 09/10/2023, Juru bicara Kementerian Penanggulangan Bencana Mullah Janan Sayeq menyebut 2.035 orang jiwa yang tewas tersebar di 13 desa.

“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk perawatan korban,” kata Mullah Janan Sayeq.

“Operasi pencarian di lokasi di daerah yang terkena dampak masih berlangsung,” imbuhnya.

Kota Herat terletak 120 kilometer dari perbatasan Iran dan sering disebut sebagai Ibu Kota Budaya Afghanistan. Pada 2019, kota ini tercatat memiliki jumlah penduduk sebanyak 1,9 juta jiwa.

Afghanistan merupakan salah satu negara yang sering dilanda gempa, terutama di wilayah pegunungan Hindu Kush yang letaknya berdekatan dengan lempeng tektonik Eurasia dan India.***

Foto: AFP

Editor: Raka A. Firmansyah

(Red)