Wartain.com, Sukabumi || Fenomena ramainya platform TikTok Shop, memiliki dampak yang besar bagi sebagian pelaku usaha, khususnya yang berjualan secara konvensional atau offline.
Hal tersebut dirasakan oleh sebagian pedagang di Pasar Pangleseran, Sukabumi. Ibrahim Alsyahrani (22) yang sehari-harinya berjualan sepatu, sandal, tas, dan aksesoris.
Dirinya mengaku semenjak adanya platform TikTok Shop, usahanya mulai menurun.
“Kendala yang dialami saat ini adalah semaraknya masyarakat yang belanja online, apalagi semenjak tiktok shop ada, karena semenjak tiktok shop hadir daya minat pembeli untuk datang ke toko lebih berkurang,” ucapnya kepada Wartain.com, Minggu 08/10/2023.
Sebelumnya ramainya TikTok Shop, Ibrahim menuturkan bisa mendapat omset puluhan juta perbulannya, bahkan pada saat hari raya tiba dirinya mampu merauo omset sampai ratusan juta. Setelah ramai, dirinya mengaku pendapatannya perbulan turun drastis.

“Dulu sebelum ramai TikTok Shop pendapatan Rp. 26 juta perbulan, untuk menjelang hari raya bisa tembus Rp. 100 juta lebih. Nah sebelum TikTok Shop ramai pendapatan turun drastis hanya bisa 4-6 juta perbulannya,” kata Ibrahim.
Dia menambahkan kurangnya modal membuat dirinya belum terjun ke bisnis online. Sebab menurutnya perlu adanya barang yang selalu siap jual dan perlu adanya tempat untuk penyimpanan barang dalam skala besar.
Usahanya dimulai di tahun 2013, kala melanjutkan usaha yang dibangun oleh teman ayahnya. Ibrahim awalnya hanya membantu berjualan, namun ketika sang ayah meninggal, dirinya memiliki kemauan untuk meneruskan usahanya.***
Foto: Wartain.com/Raika Putra Damara
Reporter: Ikhlasul Amal Fauzan/Raika Putra Damara
Editor: Raka A. Firmansyah