Wartain.com || Bupati Sukabumi, Asep Japar, melakukan peninjauan ke kawasan agrowisata petik buah melon di Kampung Subang Kulon, RT 08 RW 08, Desa Sukajaya, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (5/7/2025).
Lokasi ini dikenal sebagai Kampung Melon Sukajaya, yang mengusung konsep “Menata Peradaban Pertanian” dan menjadi rumah produksi hasil kerja sama antara Hasil Sayur Indonesia dengan BUMDes Terus Jaya Sehat.
Dalam kunjungannya, Bupati Asep Japar menyampaikan apresiasi terhadap potensi pertanian di wilayah tersebut. Ia secara khusus mencicipi dua jenis melon unggulan, yakni Inthanon dan Fujisawa.
“Rasanya manis dan segar, ini luar biasa. Saya baru merasakan jenis melon seperti ini, dan saya yakin ini bisa menjadi buah kebanggaan Sukabumi. Harapannya bisa dikembangkan dan dipasarkan di café-café hingga gerai UKM,” ujarnya selepas menghadiri Milangkala Desa Sukajaya ke-41.
Bupati juga menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah yaitu Dinas Pertanian dalam mendukung ketahanan pangan.
“Saya harap dinas terkait dapat memberikan dukungan konkret kepada para petani dan kelompok tani agar pengembangan ini terus berlanjut,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sukajaya, Deden Gunaefi, mengungkapkan sektor pertanian telah menjadi tulang punggung desa sejak lama.
“Kami ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian. Sejak awal, saya dibantu oleh ketua Gapoktan, Pak Khalid, yang merupakan sarjana pertanian dan memiliki pengalaman belajar pertanian modern hingga ke China dan Jepang,” ujarnya.
Desa Sukajaya memiliki sembilan kelompok tani aktif. Namun, mereka menghadapi tantangan dalam hal pengadaan pupuk dan akses air. Salah satu hambatan utama adalah sistem distribusi pupuk bersubsidi yang masih mengandalkan Kartu Tani, yang belum dimiliki seluruh petani kecil.
Ketua Gapoktan, Khalid, menambahkan jenis melon yang dikembangkan saat ini adalah Inthanon dan Fujisawa, yang telah mulai dipasarkan secara langsung melalui konsep agrowisata.
“Pengunjung bisa memetik sendiri melon langsung dari kebunnya. Harga melon per kilogram mencapai Rp30.000 di Sukabumi, bahkan bisa mencapai Rp70.000 jika dijual di pasaran ,” ungkap Khalid.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(Dul)
