Wartain.com || Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, bersama Ketua BAZNAS Daerah Kabupaten Subang, Jajaran Forkopimda Kecamatan Cibogo, dan Kepala Desa Belendung, menyampaikan program Balai Ternak BAZNAS “Budak Angon Sahate” pada 13 Juni 2024, pukul 13.00 WIB, di Desa Belendung, Kecamatan Cibogo.
“BAZNAS Provinsi Jawa Barat merupakan BAZNAS terbaik di Indonesia, dan pemilihan Kabupaten Subang sebagai lokasi program ini dilakukan melalui seleksi yang ketat”, ucap Ketua BAZNAS RI.
Program ini merupakan program produktif pendayagunaan khusus Balai Ternak yang telah ada sebanyak 39 unit, dengan unit ke-32 berada di Kabupaten Subang melalui asesmen yang sangat ketat di Provinsi Jawa Barat. BAZNAS memiliki berbagai program yang mencakup: Pendidikan; Dakwah; Ekonomi; dan Kemanusiaan.
Ketua BAZNAS RI menambahkan, bahwa program-program ini dapat berjalan efektif apabila infak dan sedekah dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat. Zakat, sebagai rukun Islam ketiga, dikelola oleh BAZNAS dengan amanah. Para amil di BAZNAS bekerja bersama untuk memastikan adanya pemerataan dan keadilan dalam pengelolaan zakat, agar tidak bekerja secara individu.
“BAZNAS bukan sekadar lembaga pengumpul zakat, melainkan petugas Allah yang mengingatkan umat agar berzakat dan memfasilitasi umat menuju Surga sebagaimana diperintahkan oleh agama,” tambahnya.
Program ini dikelola oleh para amil sesuai dengan syariat, berpedoman pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011, bahwa BAZNAS adalah lembaga pemerintah yang resmi dan diakui secara hukum.
Total biaya program ini mencapai Rp 559.000.000, dengan kontribusi dari BAZNAS RI sebesar Rp 500.000.000 dan BAZNAS Kabupaten Subang sebesar Rp 59.000.000.
Sementara itu PJ Bupati Subang menambahkan, bahwa program dari BAZNAS ini bukanlah sekedar acara seremonial, melainkan program pemberdayaan yang harus dikelola agar secara terus menerus berkesinambungan. Program ini berawal dari masyarakat, yang pada akhirnya akan dikembalikan juga kepada masyarakat.
PJ Bupati Subang dan Ketua BAZNAS RI sama – sama berharap melalui program pemberdayaan ini yang sebelumnya masyarakat penerima zakat (mustahik) menjadi masyarakat pemberi zakat (muzaki).***
Foto : wartain.com/Hegar
Editor : Aab Abdul Malik
Kontributor : Hegar/Biro Subang
