26.7 C
Jakarta
Kamis, Desember 5, 2024

Latest Posts

Eks PMI Raih Omset Jutaan Lewat Budidaya Jamur Tiram

Wartain.com, Sukabumi || Kisah inspiratif hadir dari seorang mantan atau purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mencoba peruntungan lewat bisnis budidaya jamur tiram. Seorang pria bernama Hasanudin (35) kini telah mendulang sukses melalui budidaya jamur tiram.

Sebelumnya Hasanudin bekerja di Jepang selama kurang lebih tiga tahun dan berfokus dibidang pertanian, hal tersebut menjadi modal awal dalam menjalankan bisnisnya.

Sekitar tahun 2021 dirinya mulai mendirikan usaha dirumahnya yang beralamat di Kampung Kebon Jeruk, RT 03 RW 10, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, dengan modal awal Rp. 6 juta.

Kepada wartain.com ia mengaku dalam sehari memproduksi sekitar 225 log atau media budidaya jamur, dan dalam satu periode (4-5 hari) bisa memproduksi 1000 log. Mengacu pada hasil panen, Hasanudin bisa mendapat keuntungan berkisar antara 2,5 hingga 3 juta perbulannya.

Proses pengolahan bahan baku budidaya jamur tiram yang terdiri dari serbuk gerjagi, dedak, kapur sirih dan mulase. Foto: Wartain.com/Raika Putra Damara

“Untuk harga jamur tiram perkilo gramnya di jual mulai dari Rp.13 ribu  sampai Rp15 ribu. Dalam satu hari alhamdulillah bisa dapat dapat penghasilan bersih sekitar Rp.100 ribu, kalau di kalkukasikan perbulan mungkin sekitar 2,5-3 juta perbulannya, dengan area pemasaran di pasar Cikembang, para pedagang makanan jamur crispy, dan masyarakat setempat,” tuturnya.

Dalam bisnisnya, saat ini Hasanudin memiliki kendala kesulitan bahan baku, salah satunya serbuk gergaji. Disisi lain musim kemarau juga berdampak pada produksi, karena dalam proses budidaya jamur membutuhkan suhu yang lembab.

Hasil budidaya jamur tiram yang mulai siap panen. Foto: Wartain.com/Raika Putra Damara

“Kendala produksi dari bahan baku serbuk gergaji dan dedak yang sulit karena barangnya susah sering berebut dengan PLTU dan pabrik kapur. Pengaruh cuaca kemarau menyebabkan log yang kering jadi menyumbat pertumbuhan jamur, karena budidaya jamur membutuhkan suhu udara yang lembab. Penanganannya untuk musim panas harus sering menyiram minimal tiga hari sekali tergantung kondisi log jamur,” ungkapnya.

Hasanudin berharap adanya perhatian dari pihak- pihak terkait, karena budidaya jamur memerlukan standar kelayakan tersendiri.

“Harapan saya ingin lebih di perhatikan lebih lanjut lagi, dan karena standar layak budidaya jamur itu harus mempunyai kubung sendiri, karena saya sampai saat ini masih memanfaatkan halaman rumah dan gudang dirumah,” harapnya.

“Intinya untuk yang mau mulai budidaya jamur harus semangat, jangan menguluh harus rajin dan tekun, dan paling terpenting harus mempunyai keinginan dan kegigihan yang kuat,” pungkasnya***

Foto: Wartai.com/Raika Putra Damara

Reporter: Ruswandi

Editor: Raka A. Firmansyah

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.