Wartain.com || Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi menggelar Forum Perangkat Daerah Tahun 2025 untuk merumuskan perencanaan program dan kegiatan prioritas di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan tahun 2026. Acara ini berlangsung di Hotel Laska, Kota Sukabumi, Senin (10/2/2025), dan dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji.
Turut hadir dalam forum ini Pj Sekda Kota Sukabumi, M. Hasan Asari, Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Adrian Hariadi, serta pelaku usaha dan akademisi di bidang pertanian yang memberikan masukan dalam pengembangan sektor tersebut.
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menekankan bahwa pembangunan pertanian di perkotaan menghadapi berbagai tantangan, terutama keterbatasan lahan. Saat ini, lahan pertanian produksi di Kota Sukabumi tersisa 1.295 hektare, dengan laju alih fungsi lahan mencapai 2,5 persen per tahun. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah terus mendorong implementasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
“Pertanian di perkotaan memiliki tantangan besar, tapi juga peluang. Tidak cukup hanya mengandalkan DKP3, tetapi harus melibatkan semua pihak, termasuk pelaku usaha, karena sektor pertanian, perikanan, dan peternakan berdampak besar bagi masyarakat,” ujar Kusmana.
Menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, ia juga menegaskan bahwa ketersediaan pangan harus tetap terjaga, terutama karena Kota Sukabumi bukan merupakan sentra produksi pangan dan sangat bergantung pada pasokan dari Kabupaten Sukabumi dan Cianjur.
Selain itu, dampak perubahan iklim, bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, serta kerusakan jaringan irigasi di 13 titik menjadi tantangan utama dalam mendukung produktivitas pertanian di Kota Sukabumi.
Dalam forum ini, Kusmana juga menyoroti capaian makro dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Sukabumi. Beberapa indikator yang terus mengalami peningkatan, antara lain:
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang terus membaik
Tingkat Pengangguran yang diharapkan terus menurun
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai 77,69 pada tahun 2024
Angka kemiskinan yang terus menurun
Ia juga mengingatkan isu dan tantangan pembangunan Kota Sukabumi 2025-2045, meliputi:
Perekonomian dan pemerataan pembangunan
Sektor ekonomi kreatif dan pariwisata
Infrastruktur dan lingkungan hidup
Ketersediaan pangan
Kebijakan nasional, provinsi, dan wilayah sekitar
Bonus demografi serta dampak sosial budaya
Digitalisasi dan tata kelola pemerintahan
Kusmana menegaskan bahwa perencanaan pembangunan harus mengacu pada prioritas nasional (Asta Cita), visi-misi gubernur dan wali kota terpilih, serta Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Strategis (Renstra) 2024-2026.
“Pastikan rencana kerja yang disusun oleh perangkat daerah dapat langsung menargetkan pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, dan outcome RPJMD yang disusun,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar usulan program dibuat secara realistis dan efisien, menghindari copy-paste program sebelumnya, serta berfokus pada implementasi program unggulan yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Melalui forum ini, diharapkan perencanaan pembangunan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan di Kota Sukabumi dapat lebih terarah dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik