Wartain.com, Sukabumi || Rukyatul hilal, untuk menentukan awal 1 Dzulhijah 1444 Hijriah, di Pos Observasi Bulan (POB) Cibeas, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, tidak terlihat karena belum memenuhi kriteria mabin, Ahad , 18/06/2023.
Dewan Hisab Rukyat (DHR) Kab. Sukabumi Asep Saprudin menjelaskan, ada beberapa penyebab tidak terlihatnya hilal pada sore hari ini, antara lain kriteria mabin tidak memenuhi syarat, karena terhalang oleh gunung dan cuaca mendung.
“Dengan kondisi seperti ini, hilal tidak mungkin terlihat di Palabuhanratu”, jelasnya.
Dijelaskan Asep, tinggi hilal di POB Cibeas ada pada 23 derajat 16 menit, dan kriteria hilal terlihat di posisi hilal 4 derajat dengan lama hilal 4 menit, tepat pada pukul 17:47 menit 51 detik sampai 17:51 menit WIB.
“Usia hilal sekarang adalah sangat singkat, adapun data hasil penentuan awal 1 Dzulhijah 1444 Hijriah di POB Cibeas, langsung di laporkan ke pusat, sebagai bahan sidang isbat, untuk memperoleh kesepakatan”, ujarnya.
Sementara itu Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami menyebut, pelaksanaan penentuan awal 1 Dzulhijah 1444 H bertujuan, untuk menyamakan persepsi, sehingga diperoleh suatu kesepakatan, kapan tanggal 1 Dzulhijjah 1444 H ditetapkan. Hal tersebut dilakukan, agar umat muslim dapat lebih tenang beribadah, dalam menyambut hari raya Idul Adha 1444 H.
“Pada prinsipnya, jangan sampai terjadi polemik, apalagi dalam memanfaatkan media sosial”, tegas Marwan.
Disampaikan Bupati, adanya rukyatul hilal penentuan ini, pemerintah ingin melihat kondisi masyarakat Kab. Sukabumi bisa kondusif secara utuh, sehingga mereka yang mempunyai perbedaan pemikiran, tidak menimbulkan persepsi yang tidak diharapkan.
“Penentuan ini diharapkan, bisa menjadi momen untuk menentramkan masyarakat agar tidak menimbulkan persoalan”, pungkasnya.
Bupati mengaku, sangat bangga adanya gelaran rukyatul hilal di POB Cibeas ini, mengingat secara kuantitas, yang menyaksikan hadir dari berbagai elemen, mulai dari unsur pemerintah, organisasi masyarakat Islam, BMKG, Pengadilan Tinggi Agama, perwakilan media dan unsur lainnya.
(Aab/Godam)