Oleh : Ikin Abdurrahman/Direktur Majelis Dzikir Dan Sholawat RI 1 Prabowo Subianto
Wartain.com || Indonesia Negeri Strategis dimasa depan “Bagaikan Permata dari sudut manapun memandang akan terlihat keindahan kemilau yang sama”, begitulah gambaran Negeri Indonesia. Maka tidak heran jika Indonesia disebut sebagai zamrud khatulistiwa.
Istilah “Zamrud Khatulistiwa” memiliki makna yang sangat mendalam. “Zamrud” adalah batu permata yang berwarna hijau, yang melambangkan keindahan dan kekayaan alam Indonesia. “Khatulistiwa” adalah garis imajiner yang membagi bumi menjadi dua bagian, yang melambangkan lokasi geografis Indonesia yang strategis.
Dengan demikian, istilah “Zamrud Khatulistiwa” dapat diartikan sebagai “permata hijau di khatulistiwa”, yang melambangkan keindahan, kekayaan, dan lokasi geografis Indonesia yang strategis.
Berikut beberapa bukti yang menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang strategis:
Geografis
1. Lokasi di antara dua benua :
Indonesia terletak di antara dua benua, Asia dan Australia, sehingga menjadi titik penting dalam jalur perdagangan internasional.
2. Lokasi di antara dua samudra :
Indonesia terletak di antara dua samudra, Pasifik dan Hindia, sehingga menjadi titik penting dalam jalur perdagangan laut.
3. Kepulauan terbesar di dunia :
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 17.000 pulau.
Ekonomi
1. Negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara :
Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dengan PDB yang mencapai lebih dari $1 triliun.
2. Negara dengan sumber daya alam yang melimpah :
Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti minyak, gas, batu bara, dan mineral lainnya.
3. Negara dengan industri manufaktur yang berkembang :
Indonesia memiliki industri manufaktur yang berkembang, dengan produksi yang mencakup tekstil, makanan, dan otomotif.
Politik
1. Negara dengan demokrasi yang berkembang :
Indonesia adalah negara dengan demokrasi yang berkembang, dengan pemilihan umum yang bebas dan adil. Dan uniknya Indonesia memiliki karakter demokrasi yang memiliki corak khas tersendiri yang berbeda dari negeri negeri penganut demokrasi lainnya.
2. Negara dengan peran yang penting di organisasi internasional :
Indonesia memiliki peran yang penting di organisasi internasional, seperti PBB, ASEAN, dan G20.
3. Negara dengan hubungan diplomatik yang luas :
Indonesia memiliki hubungan diplomatik yang luas dengan negara-negara lain di dunia.
Sosial
1. Negara dengan penduduk yang besar dan beragam :
Indonesia adalah negara dengan penduduk yang besar dan beragam, dengan lebih dari 270 juta penduduk dari berbagai suku, bahasa, agama, dan budaya.
2. Negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi :
Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang mencapai 1,2% per tahun.
3. Negara dengan tingkat urbanisasi yang tinggi :
Indonesia memiliki tingkat urbanisasi yang tinggi, dengan lebih dari 50% penduduk yang tinggal di kota-kota besar.
Secara Eskatologis Indonesia Telah dinubuwatkan Nabi Sebagai Pemimpin di Masa Depan
Mengutip dari kitab Sunan At-Tirmidzi oleh Imam At-Tirmidzi yang diterbitkan Tim Gema Insani, berikut bunyi hadits Nabi SAW dari Tsauban,
عَنْ ثَوْبَانَ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى زَوَى لِي الْأَرْضَ حَتَّى رَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَأَعْطَانِي الْكَنْزَيْنِ الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ
“Sesungguhnya Allah mendekatkan jarak bumi untukku, lalu aku dapat melihat bumi dari ujung timur sampai ke ujung barat. Sesungguhnya kekuasaan umatku akan meliputi bagian bumi yang telah diperlihatkan kepadaku. Aku juga dikaruniai dua macam harta simpanan, yaitu yang berwarna merah dan yang berwarna putih ….” (Sunan Ibnu Majah, Muttafaq ‘alaih).
Dalam beberapa tafsir dikatakan bahwa warna merah dan putih ini tidak diartikan secara gamblang melainkan ada makna tersirat.
Tentu hadits ini harus dilihat dari makna filosofis, Bahwa perbendaharaan nabi di akhir zaman itu bukan sekedar terletak pada warna merah dan putih sebagai warna belaka, juga harus difahami dari sisi Eskatologis yaitu bahwa akan ada kekuatan besar -Negara- di akhir zaman yang menggunakan simbol merah dan putih, dan negara itulah yang dibanggakan sebagai perbendaharaan nabi di akhir zaman.
Kurang lebih Seperti itulah yang disebutkan dalam kitab Aunul Ma’bud
قَالَ النَّوَوِيّ : فِيهِ إِشَارَة إِلَى أَنَّ مُلْك هَذِهِ الْأُمَّة يَكُون مُعْظَم اِمْتِدَاده فِي جِهَتَيْ الْمَشْرِق وَالْمَغْرِب
Artinya: Imam Nawawi berkata, bahwa hadits ini memberikan isyarat sesungguhnya kerajaan umat Islam akan mencapai kejayaan, terbentang di Timur dan Barat.
Wisnu Sasongko melalui karyanya yang bertajuk Armageddon 2: Antara Petaka dan Rahmat menjelaskan dalam catatan kakinya bahwa hadits di atas diucapkan Rasulullah SAW di Jazirah Arab pada abad 6-7 Masehi. Kala itu, Jazirah sebagai titik acuan arah, maka yang dimaksud sang rasul dengan ujung timur bumi adalah belahan bumi yang paling timur dari Arab, yaitu kepulauan Indonesia.
Sementara, yang dimaksud ujung barat bumi adalah belahan bumi paling barat dari Arab yang mana merupakan benua Amerika. Dikatakan pula bahwa kekuasaan umat nabi akan mencapai salah satu ujungnya.
Bila ujung timur dan ujung barat dibandingkan dari segi jumlah umat Islamnya, maka ujung timurlah yang terbanyak. Berdasarkan fakta saat ini, salah satu komunitas Islam terbesar berada di ujung timur bumi, yaitu Indonesia.
Jumlah umat Islam yang banyak ini kemungkinan nantinya akan menjadi salah satu kebanggaan Rasulullah di antara umat nabi-nabi lain pada Hari Pengadilan. Saat ini, Indonesia menjadi penyumbang jumlah terbesar sebagai umatnya
Kemudian fakta sejarahnya ternyata pemilihan warna merah dan putih pada bendera Indonesia ini tak lepas dari peran para ulama terdahulu yang turut berjuang mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini. disebutkan oleh Profesor Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya Api Sejarah , menyebutkan bahwa para ulama berjuang untuk mengenalkan Sang Saka Merah Putih sebagai bendera Rasulullah saw.
Ada tiga hal yang selalu dijadikan tradisi oleh para ulama untuk semakin mengenalkan bendera Rasulullah kepada masyarakat Indonesia kala itu. Pertama mengenalkan istilah Sekapur Sirih dan Seulas Pinang pada setiap pengantar buku atau pada pembicaraan awal, kedua budaya menyajikan bubur merah putih saat bayi baru lahir, ketiga pada saat membangun rumah, di susunan atas dikibarkan Sang Merah Putih.
Prof Mansyur menegaskan bendera Rasulullah sallallahu alaihi wasallam berwarna Merah Putih seperti yang ditulis oleh Imam Muslim dalam Kitab Al-Fitan, Jilid X, halaman 340. Dari Hamisy Qasthalani.
Dari paparan singkat diatas maka tidaklah heran jika simbol merah putih bukanlah sekedar warna tapi dia adalah pusaka yang sakral yang terilhami dari hadits Rasulullah. Sang saka Merah-Putih melambangkan keberanian, kekuatan, kesucian, kejujuran, dan keadilan, dan merupakan simbol identitas bangsa Indonesia.
Dan sepertinya spirit itulah yang kini diterapkan oleh bapak presiden RI ke-8 Prabowo Subianto yang Kabinetnya saat ini dinamai dengan “Kabinet Merah Putih”. dengan semangat dan spirit itu pula kita semua bersatu padu, yakin menatap kedepan, Indonesia emas bukanlah khayalan tapi sebuah Keniscayaan yang telah dinubuwatkan… Allohumma Aamiin.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(Dul)