Wartain.com || Jika pernah merasa ingatan yang tidak setajam dulu, mungkin kamu jadi mempertanyakan apakah kebugaran otak sudah mulai mengalami penurunan.
Melansir Science Focus, benar bahwa otak biasanya selesai berkembang pada usia 20-an. Setelah itu, ada perlambatan kognitif secara bertahap seiring bertambahnya usia.
Ada hal-hal yang dapat kamu terapkan untuk menjaga ketajaman otak dan melindungi diri dari risiko demensia, seperti bergaya hidup sehat. Berikut sejumlah langkah di antaranya.
Kebiasaan untuk Menjaga Otak Tetap Sehat
Tetap Aktif secara Mental
Psikolog dan ahli gerontologi merujuk pada konsep yang dikenal sebagai cadangan kognitif atau cognitive reserve. Konsep ini pada dasarnya adalah kemampuan otak untuk beradaptasi terhadap penuaan atau penyakit.
Misalnya, jika seseorang memiliki cadangan kognitif yang lebih tinggi, ia tak ubahnya seperti memiliki kapasitas mental cadangan untuk mengatasi kerusakan otak.
Bersosialisasi
Isolasi sosial merupakan faktor risiko signifikan terjadinya demensia. Seperti yang dikatakan oleh tim peneliti di University of Groningen dalam tinjauan komprehensif mereka tentang ini, “Orang-orang dengan partisipasi sosial yang kurang, kontak sosial yang kurang sering, dan lebih banyak perasaan kesepian memiliki peningkatan risiko berkembangnya demensia”.
Jadi, carilah teman dan percakapan hidup jika memungkinkan. Ini akan memberikan manfaat terhadap melatih kemampuan otak dan mengelola perasaan. Jika tidak yakin harus mulai dari mana, bergabunglah dengan klub, atau menjadi sukarelawan.
Aktif secara Fisik
Otak membutuhkan oksigen dan nutrisi agar dapat berfungsi secara maksimal. Jika memiliki kesehatan kardiovaskular yang baik, otak juga akan lebih sehat dan bugar. Di sisi lain, menjalani gaya hidup yang kurang gerak dan mengalami obesitas berhubungan dengan penurunan kemampuan kognitif yang lebih cepat dan risiko lebih besar terkena demensia.
Jadi, cobalah untuk membangun gaya hidup aktif ke dalam rutinitasmu. Berlari secara teratur, bersepeda, berenang, atau kelas olahraga serupa akan berhasil. Namun jika itu bukan kesukaanmu, kamu bisa mencoba berjalan kaki dan naik tangga lebih sering.
Makan dengan Baik
Menjaga pola makan yang sehat dapat bermanfaat bagi otak. Menghindari lemak jenuh yang berlebihan akan membantu menghentikan penyumbatan arteri. Selain itu, perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran hijau.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan pola makan tinggi buah-buahan, sayuran, polong-polongan, kacang-kacangan, sereal, dan minyak zaitun, serta rendah lemak jenuh dan daging, yang dikenal sebagai ‘Diet Mediterania’, untuk mencapai kesehatan yang baik.
Tetaplah Penasaran
Ada hubungan antara kepribadian dan kesehatan otak. Orang dengan terbuka dengan pengalaman baru memiliki risiko lebih rendah terkena demensia. Keterbukaan yang lebih tinggi berhubungan dengan kemampuan kognitif yang lebih baik pada orang dewasa lanjut usia.
Seperti yang dikatakan oleh tim di University of Georgia, “Keterbukaan yang lebih tinggi terkait dengan kecepatan psikomotorik yang lebih baik, fleksibilitas kognitif, dan memori yang bekerja pada orang dewasa yang mengalami depresi dan nondepresi”.
Berpikir Positif
Pada titik ini, dengan asumsi bahwa kamu sudah mengembangkan serangkaian kebiasaan positif menjaga kesehatan mental dan fisik, terlibat dalam kegiatan sosial, menjaga pikiran terbuka, dan mengonsumsi makanan bergizi, kamu dapat merasa optimis terhadap kesehatan.***
Foto : pngtree
Editor : Aab Abdul Malik
(Intan)