26.7 C
Jakarta
Senin, April 14, 2025

Latest Posts

Kasus Laka Lantas Yang Libatkan Mobil Dinas TNI, Berakhir Damai 

Wartain.com, Solo || Kasus Ngatiyem lansia 70 tahun di Solo yang tewas ditabrak mobil dinas berakhir damai.

Pihak Yonif 413 Bremoro telah mendatangi rumah duka dan menemui keluarga Ngatiyem (70), korban kecelakaan di ruas jalan Brigjend Slamet Sudiarto

Kedua pihak sepakat berdamai dan menyelesaikan masalah tersebut dengan kekeluargaan.

Dari pantauan TribunSolo.com di lokasi, kedua pihak juga sempat membuat surat perjanjian di Rumah korban yang berada di Kampung Kusumodilagan RT 01 RW 12, Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon Minggu 21/01/2024 sore usai pemakaman korban rampung.

Dari pihak Yonif 413 Bremoro, dua orang anggota TNI yang berada didalam kendaraan dinas yang mengalami kecelakaan pada Sabtu (20/1) malam.

Sedangkan dari keluarga diwakilkan kepada anak semata wayang korban, Adik Sigit Permana dan juga sang sepupu.

Setidaknya ada beberapa perjanjian yang tertuang antara keduanya yakni pihak Yonif 413 Bremoro siap membantu pengurusan jasa raharja kepada korban serta pegurusan sepeda motor milik korban hingga mengganti biaya pemakaman.

Selain itu, pihak Yonif 413 Bremoro juga siap memfasilitasi pemulihan Endang Lestari, Adik Ngatiyem di fasilitas kesehatan (Faskes) Klinik Pratama 413/Bremoro, baik menggunakan BPJS maupun non-BPJS.

Kemudian membantu dan memfasilitasi tahlilan terhadap Ngatiyem selama 7 hari berturut-turut, poin terakhir dari perjanjian
tersebut dua orang yang berada dikendaraan tersebut siap menerima sanksi internal yang diberikan oleh satuan dalam TNI.

Ditemui usai menandatangani perjanjian, Sigit mengatakan bahwa dirinya telah mengikhlaskan kepergian ibundanya.

“Kemudian dari pihak Yonif siap memberikan informasi terkait perkembangan proses sanksi yang akan diberikan. Ini yang membuat kami berterima kasih, karena dari pihak Yonif mau bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa keluaga kami,” urai Sigit.

Sigit sendiri mengatakan selama ini memang sang ibu tinggal bersama dengan Endang dan anaknya. Sebab Sigit merantau ke Palangkaraya sebagai seorang jurnalis.

“Biasanya ibu kalau kemana-mana naik sepeda, kalau mau pergi jauh baru diantar tante,” jelasnya.

“Nah pas kejadian kemarin itu, ibu sama tante saya mau berangkat ke resepsi pernikahann, baru perjalanan kecelakaan itu. Kami menghargai itikad dari pihak Yonif. Semoga ke depan tidak ada kejadian serupa,” pungkasnya.

Sementara itu, Pasi Intel Yonif 413 Bremoro, Lettu Inf. Ariyolla menerangkan bahwa pihaknya sudah bersepakat akan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

“Ya alhamdulillah, karena pada siang hari ini kita sudah bertemu dengan pihak keluarga korban, dan sudah ada kesepakatan bersama bila masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan,” ujar Ariyolla.

“Jadi ada hal yang menjadi pertimbangan dan tuntutan dari keluarga sudah kita terima, sudah kita analisa dan akan kita tindak lanjut, dan dari pihak keluarga dan intansi tidak ada permasalah apapun,” tutupnya.

Kronologi tewasnya Ngatiyem (70), seorang wanita lansia pasca terlibat kecelakaan diruas jalan Brigjend Slamet Sudiarto atau kawasan Gading Kidul Sabtu (20/1/2024) malam kemarin, kini terungkap.

Disebut bahwa korban mengalami kecelakaan lalu lintas saat kendaraan yang ditumpanginya dengan sang adik disebut dihantam kendaraan dinas.

Anak dari Ngatiyem (70) bernama Adik Sigit Permana warga Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon membenarkan terkait kejadian kecelakaan tersebut.

Sigit menerangkan kejadian bermula saat ibunya diboncengi oleh adik Ngatiyem yang diketahui bernama Endang Lestari.

Awalnya keduanya melintas diruas jalan tersebut dari arah selatan menuju utara dengan mengendarai sepeda motor matic merk Honda Vario dengan Nopol AD 4435 ES.

“Jadi ibu saya posisinya dibocengi tante. Posisi ibu duduk menyamping,” ujarnya

Saat di titik kejadian, motor yang ditumpangi ibunya tersebut tersenggol motor lain hal ini menyebabkan oleng ke kanan.

Akibatnya Ngatiyem terjatuh dari boncengan dan naas dari arah belakang melintas mobil Pajero yang diduga merupakan kendaraan dinas.

“Dari keterangan saksi yang saya dapat, ada tiga orang anggota TNI yang turun. Yang membuat saya janggal, tante saya dibawa ke Kustati (RSI Kustati), kemudian ibu saya ke Moewardi (RSUD Dr Moewardi),” sambungnya.

“Kenapa tidak sama-sama dibawa Ke Kustati saja yang lebih dekat dari lokasi. Tante saya dibawa pakai Ambulans, kalau ibu kurang tahu dibawa pakai apa. Ada satu KTP yang diduga milik salah satu anggota TNI tadi,” urai Sigit.

Sigit menambahkan, sang Ibu meninggal karena mengalami luka dibagian kepala.

Sedangkan tantenya masih mendapat perawatan di rumah sakit pasca kejadian tersebut.

Sementara itu, jenazah korban sendiri telah dimakamkan pihak keluarga TPU Daksinoloyo, Dawung Minggu (21/1/2024) siang.

Sigit yang merupakan seorang wartawan di Palangkaraya sendiri mendapat informasi perihal kematian Ngatiyem pada Sabtu sekitar pukul 19.49.

Lebih lanjut, hingga Minggu pagi, tidak ada niat baik dari pihak militer tersebut untuk sekedar mengakui kejadian tersebut atau minta maaf.

Pihak keluarga sendiri, lanjut Sigit, sudah melaporkan kejadian ini ke Unit Laka Satlantas Polresta Surakarta, namun diarahkan ke Denpom IV/4 Surakarta.

Disinggung apakah sudah membuat laporan ke Denpom, Sigit mengatakan belum karena masih mengurus pemakaman korban.

“Keluarga disini terbatas untuk mengurus hal tersebut. Alangkah lebih baiknya oknum tersebut yang berjiwa ksatria melapor ke pimpinanannya atas kejadian terkait,” pungkas Sigit.

Sementara itu, hingga berita ini dimuat belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian yang membenarkan kejadian kecelakaan tersebut.***

Foto : ilustrasi

Editor : Aab Abdul Malik

(Intan)

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.