Oleh : Dzikri Nur/ Pengamat Sosial Keagamaan
Wartain.com || Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai salah satu sila dalam Pancasila, memiliki peran penting sebagai basis nilai dan cahaya dalam berbangsa dan bernegara. Berikut adalah beberapa cara Ketuhanan Yang Maha Esa dapat dijadikan sebagai basis nilai dan cahaya:
Basis Nilai
1. _Menghormati Keadilan_: Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan kita untuk menghormati keadilan dan kebenaran.
2. _Menghargai Kehidupan_: Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan kita untuk menghargai kehidupan dan memperlakukan semua makhluk dengan hormat.
3. _Mengembangkan Empati_: Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan kita untuk mengembangkan empati dan memahami kebutuhan orang lain.
Cahaya dalam Berbangsa dan Bernegara
1. _Panduan dalam Pengambilan Keputusan_: Ketuhanan Yang Maha Esa dapat dijadikan sebagai panduan dalam pengambilan keputusan, sehingga keputusan yang diambil dapat berdasarkan pada nilai-nilai yang universal.
2. _Sumber Inspirasi_: Ketuhanan Yang Maha Esa dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam berbangsa dan bernegara, sehingga kita dapat memiliki visi dan misi yang jelas dalam membangun negara.
3. _Pengawasan dan Evaluasi_: Ketuhanan Yang Maha Esa dapat dijadikan sebagai pengawasan dan evaluasi dalam berbangsa dan bernegara, sehingga kita dapat memastikan bahwa kebijakan yang diambil dapat berdasarkan pada nilai-nilai yang universal.
Implementasi dalam Pemerintahan
1. _Pemerintahan yang Bersih dan Adil_: Pemerintahan yang bersih dan adil dapat diwujudkan dengan mengacu pada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. _Pengembangan Kebijakan_: Kebijakan yang dikembangkan harus berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga kebijakan yang diambil dapat berdasarkan pada nilai-nilai yang universal.
3. _Pengawasan dan Evaluasi_: Pengawasan dan evaluasi harus dilakukan secara terus-menerus untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil dapat berdasarkan pada nilai-nilai yang universal.
Dengan demikian, Ketuhanan Yang Maha Esa dapat dijadikan sebagai basis nilai dan cahaya dalam berbangsa dan bernegara, sehingga kita dapat memiliki pemerintahan yang bersih dan adil.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(Dul)