Wartain.com || Keputusan mendadak Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar yang memberhentikan Marwan Hamami dari jabatannya sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Sukabumi menuai reaksi dari internal partai. Pergantian ini dikhawatirkan dapat mengganggu konsolidasi dan stabilitas partai di tengah persiapan menuju Musda dan tahun politik mendatang.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Nurmansyah, membenarkan bahwa DPP telah menunjuk Dede Nasihin sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar Sukabumi. Penunjukan itu disampaikan dalam acara Halal Bihalal DPD Golkar Jawa Barat di Bandung, 1 Mei 2025.
Namun, langkah ini dipertanyakan sejumlah kader di Sukabumi. Ketua Bidang Komunikasi, Media, dan Penggalangan Opini DPD Golkar Sukabumi, Aris Rindiansyah, menilai keputusan tersebut mengejutkan dan berpotensi menimbulkan kegaduhan internal. “Ini bukan soal personal semata, tapi menyangkut etika organisasi dan dampaknya terhadap semangat kader di daerah,” ujar Aris, Minggu (4/5/2025).
Menurut Aris, tidak ada persoalan mendesak yang bisa menjadi dasar pemberhentian Marwan. Ia justru menilai Marwan memiliki rekam jejak positif selama memimpin, dengan torehan kemenangan dalam Pemilu dan Pilkada. “Kalau pergantian ini dilakukan tanpa alasan yang jelas, maka dikhawatirkan akan memecah soliditas internal,” tegasnya.
Penunjukan Dede Nasihin, yang berasal dari Cianjur, juga menjadi sorotan. “Penunjukan Plt dari luar daerah menambah kecurigaan akan adanya kepentingan politik tertentu,” tambah Aris.
Polemik ini muncul di tengah meningkatnya tensi politik menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar. Beberapa pihak mengingatkan agar keputusan strategis seperti pergantian kepemimpinan dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan perpecahan yang justru melemahkan partai.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik
