Wartain.com || Rapat Kerja Daerah IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia) Kota Tasikmalaya diselenggarakan di Pesantren Miftahul Ulum Gandok Bungursari Kota Tasikmalaya (Selasa, 10/ 09/2024). Tema Rakerda tahun ini “Menguatkan sinergi, kolaborasi, dan harmoni antar Penyuluh Agama dan Pembangunan untuk kinerja yang lebih efektif dan berkualitas”.
Kata kolaborasi berasal dari bahasa Latin, yaitu _com_ yang berarti “dengan” dan _laborare_ yang berarti “bekerja” atau “berusaha”. Kolaborasi adalah proses kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan. Beberapa manfaat dari kolaborasi bagi para Penyuluh Agama dan Pembangunan di Kementerian Agama, di antaranya: meningkatkan produktivitas kerja, membantu pemecahan masalah, menciptakan lingkungan kerja yang positif, mengembangkan keahlian mereka.
Adapun sinergi berasal dari bahasa Yunani _synergos_ yang berarti bekerja bersama-sama. Sinergi adalah bentuk kerja sama atau interaksi yang menghasilkan keseimbangan harmonis dan sesuatu yang optimal.
Jadi, dengan dirumuskan nya program kerja pada rakerda kali ini, diharapkan para Penyuluh Agama Kementerian Agama Kota Tasikmalaya dapat menyelesaikan tugas agar dapat mencapai tujuan mereka secara produktif, menciptakan lingkungan kerja yang positif kondusif, dan mengembangkan keahlian mereka, secara bersama- sama yang menghasilkan keseimbangan dan harmonis.
Acara ini dihadiri oleh, Pengurus Wilayah IPARI Jawa Barat. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tasikmalaya beserta Kasi Bimas Islam, Pimpinan Pesantren Miftahul Ulum Gandok Bungursari Kepala-kepala KUA, segenap pengurus dan anggota PD IPARI Kota Tasikmalaya yang berjumlah 88 orang.
Dalam pidato Iftitah, KH. Aban Bunyamin (Pimpinan umum Pesantren Miftahul Ulum Gandok), mengutip QS. Al qomar 49. Mengapa Rakerda IPARI di tempat ini?. Tidak terlepas dari ketentuan yang sudah dicatat Allah SWT di alam azali. Tugas kita laksanakan ketentuan itu dengan sebaik-baiknya dengan niat ibadah kepada Allah SWT. Beliau juga memohon do’a dari peserta rakerda untuk para wakif atas jasa mereka dan Pesantren Miftahul Ulum tetap eksis sepanjang masa.
Terakhir beliau berpesan agar terus Mengamalkan ilmu “_Al masâkin bisukûanihâ_” artinya tempat tempat itu kebaikan dan keburukan nya tergantung mereka yang menempati nya. Yang menempati orang baik-baik, maka keberkahan akan senantiasa memayungi tempat tersebut”, tutur beliau.
Pengurus Wilayah IPARI Jawa Barat. Melalui Sekjen IPARI Jabar, Nandang Kusdanar, menjelaskan pentingnya penyuluh agama menyusun program yang sesuai atau nyata untuk pelayanan umat. “Peningkatan pelayanan umat, penguatan moderasi agama. Peningkatan jaringan kerja sama, sinergitas dan lintas sektoral agar tergambar di program kerja.” Ujarnya.
Kepala Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya, H. Agus Buchori, setelah menyampaikan ucapan selamat dan sukses pelaksanaan Rakerda, beliau berharap agar kinerja Penyuluh terus bertambah dan meningkat. Beliau juga mengutip QS. Al Baqarah ayat 30 berharap semua pegawai kementerian agama, termasuk penyuluh agar menjadi _khalifah fil ardhi_ (memposisikan sebagai pemakmur bumi).
“Untuk dapat memakmurkan bumi karyawan Kemenag harus Berkualitas. Berkualitas itu dengan cara : _Pertama_, senantiasa ingat TUSI (Tugas dan Fungsi). _Kedua_, Layanan kepada masyarakat, bimbingan penyuluhan memakai dua resep, yaitu menjadi pupuk (menyuburkan) dan Kedua, penyuluh menjadi bumbu yang menimbulkan rasa dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara,” Jelas beliau.
Sambutan dan pengarahan, bapak H. Agus Buchori secara resmi membuka acara RAKERDA, menandai dimulainya rangkaian kegiatan yang diharapkan akan membawa perubahan positif dalam penyuluhan agama di wilayah kerja Kemenag Kota Tasikmalaya.
Setelah pemaparan ketua dan sekretaris empat komisi : A,B, C, dan D, Ketua PD IPARI Kota Tasikmalaya, H. Arip Somantri, M.Ag., ketika diwawancarai oleh Humas Kemenag Kota Tasikmalaya, menyampaikan 8 Program Unggulan tiap Departemen pada IPARI Kota Tasikmalaya tahun 2024.
“8 Program unggulan fokus utama aksi IPARI. _Pertama_, Departemen Organisasi program unggulannya adalah penguatan tata kelola organisasi. _Kedua_, Departemen Hubungan Lintas Sektoral dan Informasi Publik, program unggulannya adalah penguatan branding lembaga dan pembentukan team creator. _Ketiga_, Departemen Pengembangan SDM dan Diklat akan menitik beratkan pada peningkatan kompetensi SDM anggota. _Keempat_, Departemen Disiplin dan Etika Profesi akan mensosialisasikan kode etik penguatan integritas anggota. _Kelima_, Departemen Hukum dan Advokasi akan melakukan harmonisasi regulasi penyuluh agama. _Keenam_, Departemen Pengembangan Profesi dan Penilaian Kinerja akan mengimplementasikan pengembangan profesi, penilaian kinerja, dan penegakan disiplin etika profesi. _Ketujuh_, Departemen Seni, Budaya, dan Olahraga, akan mempersiapkan peserta lomba pada Porseni tingkat Jawa Barat antar Penyuluh Agama . _Kedelapan_, Departemen Moderasi Beragama, akan menanamkan sikap moderasi beragama kepada pelajar atau santri melalui program “Penyuluh Goes To Pesantren (PGTP)”. Demikian uraiannya. ***
Foto : Yosep
Editor : Aab Abdul Malik
(Yosep/Biro Tasikmalaya)