Wartain.com || Pemimpin Hamas yang berada dalam pengasingan di Qatar, Ismail Haniyeh, mengatakan kesepakatan gencatan senjata antara kelompok militannya dengan Israel hampir tercapai.
Dikutip dari AFP, pernyataan itu disampaikan Haniyeh dalam sebuah postingan di Telegram, Selasa 21/11/2023. “Kami hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata,” tulisnya.
Menurut berbagai sumber, negosiasi intensif yang dimediasi oleh Qatar — lokasi kantor politik Hamas, telah berlangsung.
Hal tersebut ditunjukkan melalui pernyataan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani dalam konferensi pers bersama Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, di Doha, Minggu 19/11/2023.
Dikatakan bahwa kesepakatan untuk membebaskan beberapa sandera dengan imbalan gencatan senjata sementara sebenarnya bergantung pada isu-isu teknis yang ‘kecil’.
“Tantangan-tantangan yang dihadapi dalam kesepakatan ini hanyalah masalah-masalah teknis dan operasional,” ujar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani.
Diplomat yang baru dilantik sebagai perdana menteri pada Maret lalu ini juga menambahkan, dirinya percaya diri bahwa gencatan senjata akan terwujud dalam waktu dekat.
“Kesepakatan ini mengalami pasang surut dari waktu ke waktu selama beberapa minggu terakhir. Namun saya rasa Anda tahu bahwa saya sekarang lebih percaya diri bahwa kita sudah cukup dekat untuk mencapai kesepakatan yang dapat membawa orang-orang kembali ke rumah mereka dengan selamat,” tambahnya.
Sumber-sumber yang mengetahui soal negosiasi tersebut mengatakan, kesepakatan tentatif nantinya mencakup gencatan senjata selama lima hari — termasuk gencatan senjata di darat dan pembatasan operasi udara Israel di bagian selatan Jalur Gaza.
Sebagai imbalannya, sekitar 50 hingga 100 yang disandera Hamas akan dibebaskan. Mereka adalah warga sipil Israel dan warga negara asing, tetapi personel militer tidak akan dilibatkan.
Sebaliknya, sekitar 300 orang Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel, termasuk di antaranya adalah perempuan dan anak-anak di bawah umur.***
Foto: AFP/Karim Jaafar
(Red)