19.5 C
New York
Sabtu, September 7, 2024

Latest Posts

Penantian Warga Kebonpedes untuk Dapat Air Bersih Mulai Menemukan Setitik Harapan

Wartain.com – Penantian warga Kebonpedes Sukabumi untuk mendapat air bersih akhirnya bisa menemukan setitik harapan setelah pemerintah pusat meninjau langsung kondisi air di wilayah tersebut pada Rabu (21/8/2024).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Dirjen Cipta Karya, Direktorat Bina Teknik Pemukiman dan Perumahan turun langsung meninjau kondisi kadar air dan sumur di sana.

Diketahui sejumlah warga di Kampung Gunungbatu, RT 02 RW 04, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi mengalami krisis air bersih selama bertahun-tahun.

“Langsung dari pihak dinas Kementerian PUPR meninjau langsung ke lokasi air tersebut, mungkin tadi langsung di cek HB cek kadar besi nya semuanya,” ujar Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandani kepada Wartain.com.

“Pemeriksaan sementara mungkin sumur-sumur diperiksa kadar airnya, terus kolam juga diperiksa dan mewawancarai masyarakat apakah benar atau tidak,” tambahnya.

Dadan menyebut tahun lalu sempat ada bantuan air bersih dari Polres Sukabumi Kota. “Tetapi tidak mencapai harapan yang lebih baik bagi masyarakat, kurang maksimal intinya,” lanjut Dadan.

Kendati hanya dilakukan pengecekan Dadan berharap kedepannya ada tindak lanjut dari Kementerian PUPR untuk membangun sarana dan prasarana air bersih untuk warga.

Penantian Warga Kebonpedes untuk Dapat Air Bersih Mulai Menemukan Setitik Harapan

“Harapan kedepannya mungkin saya minta ditindak lanjuti karena saya tidak ingin hanya seremonial saja datang ke wilayah tetapi tidak ada tindak lanjutnya,” katanya.

Dadan menyebut, selama bertahun-tahun warga memanfaatkan air dari kolam di wilayah tersebut yang kondisi airnya memprihatinkan. Bahkan tak sedikit warga yang terdampak penyakit seperti gatal dan diare akibat kondisi air yang keruh.

Air dari kolam itu digunakan untuk mencuci baju dan alat rumah tangga, sementara untuk konsumsi warga terpaksa membeli air galon.

Saat musim hujan turun pun kata Dadan kondisi air di wilayah tersebut keruh dan tidak layak untuk konsumsi.

“Karena lihat kemarau sekarang ini memang masyarakat membutuhkan sekali dengan adanya kemarau ini masyarakat kembali lagi mengambil air ke kolam,” tukasnya.

Berdasarkan penghitungan, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun sumur artesis dengan kedalam 70 meter membutuhkan dana mencapai Rp500 juta.

Dadan mengungkapkan hal itu tidak bisa dianggarkan dana desa karena anggarannya terbatas.

“Bukannya kita tidak mau mengajukan dari dana desa, tetapi dana desa kita juga terbatas karena ini tidak bisa dengan anggaran yang sangat minim karena ini harus menganggarkan dengan anggaran yang maksimal mungkin dengan hasilnya juga maksimal,” tandasnya.***(RAF)

Foto: Istimewa

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.