19.5 C
New York
Senin, September 9, 2024

Latest Posts

Perlu Tahu!!! Makna Qurban Dan Kemanusiaan 

Oleh : Ust. Zainuddin Lubis (penggiat kajian tafsir dan hadits) 

Wartain.com || Qurban pada saat Idul Adha, merupakan ajaran Islam yang tua. Qurban dilaksanakan sebagai bentuk pengorbanan, dan ibadah kepada Allah SWT. Ritual qurban ini dilakukan dengan menyembelih hewan tertentu, seperti domba, sapi, atau kambing, pada hari raya Idul Adha. Secara simbolis, qurban memiliki makna kemanusiaan yang dalam. Ritual ini mengajarkan kepada umat Muslim, tentang pentingnya sikap pengorbanan dan belas kasih terhadap sesama. Dalam qurban, hewan yang disembelih tidak hanya menjadi simbol pengorbanan bagi manusia kepada Allah, tetapi juga mengandung pesan, untuk memperhatikan kebutuhan orang lain.

Hari Raya Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Qurban, adalah salah satu momen paling penting dalam agama Islam. Pada hari tersebut, umat Muslim di seluruh dunia merayakan pengorbanan Nabi Ibrahim AS, dan menghormati tradisi ibadah qurban.

Qurban adalah ibadah yang dilakukan dengan menyembelih hewan tertentu, seperti sapi, kambing, atau domba, sebagai penghormatan kepada Allah SWT. Ibadah qurban ini dilakukan sebagai tindakan ibadah yang menggambarkan kesediaan dan pengabdian seorang Muslim kepada Allah. Qurban juga mencerminkan kesadaran dan rasa syukur umat Muslim terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah dalam kehidupan mereka. Sebagaimana firman dalam Q.S Al-Kautsar [108]: ayat 2; فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Artinya: “Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.”

Ibadah qurban memiliki dasar hukum yang kuat dalam Islam. Hal ini didasarkan pada Al-Qur’an, di mana Allah, memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk mengurbankan putranya, Ismail AS, sebagai ujian kepatuhan dan pengabdian. Namun, sebagai pengganti yang diterima Allah, Nabi Ibrahim AS diberi domba untuk dikurbankan. Kisah ini mencerminkan kesetiaan Nabi Ibrahim AS kepada Allah dan menegaskan pentingnya qurban, sebagai ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam. Allah berfirman :

Artinya: “Ketika anaknya sampai pada (umu sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar”.

Ayat ini mengisyaratkan bahwa, apa yang Nabi Ibrahim liha,t seakan-akan masih terlihat hingga saat penyampaian itu. Sedangkan penggunaan bentuk tersebut untuk kata “menyembelihmu”, untuk mengisyaratkan, bahwa perintah Allah yang dikandung mimpi ini, belum selesai dilaksanakan, tetapi hendaknya segera dilaksanakan. Karena itu pula jawaban sang anak kata kerja masa kini juga, untuk mengisyaratkan bahwa Nabi Ismail siap untuk melaksanakan perintah Allah yang sedang maupun yang akan ia terimanya.

Ibadah qurban memiliki makna dan simbolisme yang mendalam dalam Islam. Dalam melakukan qurban, umat Muslim menunjukkan ketaatan, keikhlasan, dan pengorbanan diri kepada Allah. Qurban juga mengingatkan kita tentang nilai-nilai seperti kesederhanaan, berbagi, dan kepedulian sosial. Selain itu, qurban mengajarkan kita tentang arti penting memberikan yang terbaik dari yang kita miliki, untuk kepentingan umat manusia, dan menghormati nilai-nilai kasih sayang dan belas kasihan. Ini sebagaimana dikatakan oleh Syekh Wahbah az-Zuhaili, dalam Kitab Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Jilid III, halaman 595; والحكمة من تشريعها: هو شكر الله على نعمه المتعددة, وعلى بقاء الإنسان من عام لعام, ولتكفير السيئات عنه: إما بارتكاب المخالفة, أو نقص المأمورات, وللتوسعة على أسرة المضحي وغيرهم Artinya: “Hikmah disyariatkan kurban ialah sebagai upaya mensyukuri nikmat Allah atas limpahan banyaknya nikmat, dan juga untuk rasa syukur manusia karena masih dianugerahkan umur yang panjang sabn tahun, dan untuk melebur dosa dari orang yang berkurban, ada kalanya dosa tersebut karena melaksanakan larangan Allah atau lalai dalam melakukan ketaatan, serta bertujuan untuk melapangkan rezeki atas keluarga orang yang berkurban dan selainnya.

Selanjutnya ibadah qurban merupakan bentuk solidaritas sosial yang kuat terhadap sesama umat manusia. Saat seseorang melaksanakan qurban, mereka tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi, tetapi juga berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Hewan qurban yang disembelih akan dibagikan pada yang membutuhkan, termasuk fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang terpinggirkan dalam masyarakat. Melalui tindakan ini, ibadah qurban memperkuat ikatan sosial antara sesama manusia dan membantu mengurangi kesenjangan sosial.

Selanjutnya, ibadah qurban mengajarkan nilai kebersamaan dan berbagi. Saat umat Muslim melaksanakan ibadah qurban, mereka melakukan tindakan tersebut bersama-sama sebagai komunitas. Ini menciptakan ikatan sosial yang erat dan memperkuat rasa persaudaraan antara sesama Muslim. Tidak hanya itu, melalui pembagian daging qurban kepada masyarakat yang membutuhkan, ibadah qurban juga mengajarkan pentingnya berbagi dan membantu mereka yang kurang beruntung. Hal ini mengingatkan kita untuk tidak egois dan memperhatikan kebutuhan orang lain di sekitar kita, sehingga mampu menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan adil.

Di sisi lain, pelbagai nilai empati dan perhatian, bukan saja pada manusia, tetapi juga hewan. Dalam Islam ditanamkan doktrin untuk menghormati hewan. Pasalnya, ada adab yang harus dijaga dan diamalkan. Saat kita mengikuti ibadah qurban, kita harus memahami bahwa hewan qurban tersebut adalah makhluk ciptaan Allah, yang juga memiliki hak-haknya. Islam mengajarkan bahwa hewan harus diperlakukan dengan baik dan disembelih dengan cara yang humanis.

Dalam tataran ini, melalui ibadah qurban, manusia belajar untuk memahami rasa sakit dan penderitaan makhluk lain, sehingga dapat merasakan kebutuhan dan kepedulian terhadap mereka. Ini mengembangkan sifat empati dalam diri kita dan mendorong kita untuk berperilaku dengan bijaksana terhadap lingkungan dan makhluk di sekitar kita. Simak hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang bersumber dari Abu Ya’la, Rasulullah bersabda; إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدَكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ

Artinya: “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat ihsan atas segala sesuatu. Apabila kalian membunuh, maka bunuhlah dengan baik. Apabila kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan baik dan hendaklah salah seorang di antara kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah hewan yang akan disembelih”.

Ibadah qurban juga memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Selain tujuan sosial dan humanisnya, ibadah qurban juga bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ketakwaan. Ia mengingatkan kita tentang kewajiban kita untuk memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki sebagai ungkapan syukur atas nikmat-nikmat Allah yang melimpah. Dalam qurban, kita mengorbankan sesuatu yang berharga bagi kita sebagai bentuk pengabdian dan ketaatan kita pada Allah. Dengan melakukan ibadah qurban dengan niat yang tulus dan ikhlas, kita memperoleh pahala dan mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Saw dalam sabda; مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ، إِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلاَفِهَا، وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ الأَرْضِ، فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

Artinya: “Tidak ada amalan yang dilakukan oleh manusia pada hari Nahr yang lebih dicintai oleh Allah selain daripada mengucurkan darah (hewan qurban). Sesungguhnya, ia (hewan qurban) akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kukunya”.***

Dikutip dari : nu.online.com

Foto : wartain com/Isop Mahardiana

Editor : Aab Abdul Malik

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.