Wartain.com || Pemerintah Kota Sukabumi resmi meluncurkan program Restoe Boemi, sebuah gerakan bersih-bersih sampah berbasis partisipasi masyarakat yang dimulai secara serentak di tujuh kecamatan pada Kamis (20/3/2025). Program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, bersama Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, secara simbolis memulai aksi ini dengan membersihkan aliran Sungai Cisaray di Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole. Gerakan ini melibatkan berbagai komunitas, termasuk pemuda, influencer, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), aparatur Pemkot Sukabumi, dan masyarakat umum.
Menurut Ayep Zaki, kebersihan lingkungan harus menjadi budaya yang terus dijaga oleh masyarakat. “Gerakan ini adalah langkah awal yang baik. Tidak boleh ada sampah yang berserakan di Sukabumi, dan ini akan terus berlanjut,” tegasnya. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mengawal program ini, termasuk dengan melakukan patroli dan mengadakan operasi bersih-bersih rutin setiap hari Jumat.
Lebih jauh, Ayep menargetkan bahwa dalam dua tahun ke depan, Kota Sukabumi akan menunjukkan perubahan signifikan dalam pengelolaan sampah. Hal ini menjadi bagian dari visi pemerintah untuk menjadikan Sukabumi sebagai kota bercahaya, bahagia, dan sejahtera, yang rencananya akan dideklarasikan pada 1 April 2029.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bobby Maulana menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat. “Kami ingin Sukabumi benar-benar terbebas dari sampah. Semua pihak harus bergerak bersama agar kota ini menjadi lebih bersih dan nyaman,” ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Asep Irawan, menambahkan bahwa gerakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri. Saat ini, hanya 27 persen sampah yang dikelola oleh masyarakat, sementara 73 persen masih berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Melalui gerakan ini, kami ingin mendorong lebih banyak warga untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah. Selain itu, edukasi mengenai bahaya membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai, juga terus kami gencarkan,” kata Asep.
Dengan adanya Restoe Boemi, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Keberlanjutan program ini menjadi kunci untuk menciptakan Kota Sukabumi yang lebih sehat dan nyaman bagi generasi mendatang.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik