Wartain.com, Mangupura || Peraih emas nomor speed Putri Asian Games 2023 di Hangzhou, Desak Made Rita Kusuma Dewi akhirnya sampai di Bali. Kedatangannya disambut oleh KONI Buleleng, KONI Bali dan rekan-rekan atletnya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kamis sore kemarin 12/10/2023.
Hal yang membuat Desak surprise, orang tuanya ikut hadir ke bandara menjemputnya. Sebab, kesibukan Desak Rita sebagai atlet ia jarang bertemu dengan orang tua. Terlebih orang tuanya tinggal di Buleleng dan juga terkendala soal kendaraan.
“Ya tidak diketahui (Surprise). Dari pak ketum Koni Buleleng menginginkan seperti itu (ikut menjemput Desak),” ucap Ayah Desak Rita, I Dewa Putu Sekar saat ditemui kemarin.
Pria yang berusia 51 tahun ini sangat bersyukur bisa bertemu anaknya. Karena selama pelatihan nasional (pelatnas) komunikasi saja sulit. Walau sudah sampai Bali, Desak Rita langsung tancap gas untuk latihan di Denpasar. Maklum, usai dari Asian Games ia langsung fokus latihan untuk Olimpiade Paris 2024.
Desak Rita optimistis bisa mencapai waktu di bawah 6 detik saat Olimpiade Paris. Mendapatkan emas di Asian Games dan bisa menjajal Olimpiade Paris adalah impian Atlet 22 tahun ini dari dulu. Persiapan Desak tidak main-main, ia sudah berlatih dengan timnas sekitar tiga tahun.
“Dan perjalanan latihan ada suka duka dengan teman-teman. Astungkara mimpi saya sejak bergabung dari awal bergabung di timnas ingin meraih emas di Asian Games dan lolos olimpiade akhirnya terwujud,” ujar Atlet yang menyukai climbing sejak duduk kelas 2 SD (Sekolah Dasar) ini.
Target berikutnya, ia ingin bisa bertanding di Olimpiade Los Angeles. Untuk itu ia akan berjuang bisa menoreh yang sama di Paris Juli 2024 nanti. “Saya akan berjuang. Target pasti emas. Selanjutnya akan terkejar tahun depan 5.99 detik Dengan sisa waktu sembilan. Jadwal Juli di Paris,” ujarnya
Ada kendala sebelum pertandingan Asian Games, ia sempat terkena cacar air. Syukurnya mendekati kompetisi sudah membaik.”Sebenarnya pas kompetisi kendala tidak ada. Sebelum kompetisi kendala sedikit kena cacar. Syukurnya mulai membaik dan hilang,” ujarnya.
Desak berpesan untuk adik-adik juniornya di cabang olahraga panjat tebing, jangan pernah melihat fasilitas tapi fokus pada tujuan untuk mengejar cita-cita. Saat disinggung harapan dari Pemprov Bali mengenai apresiasi, Desak Rita tidak pernah memikirkan akan diganjar bonus.
“Ah saya tidak kepikiran kesana memang (bonus) saya berjuang untuk Indonesia. Kalau ada bonus lain-lain saya berterima kasih dan bersyukur,” tandasnya.
Seperti diketahui Desak sukses mengalahkan wakil tuan rumah China, Deng Li Juan, sekaligus mempertajam rekor. Bertanding di SXK Sport Climbing Centre, Hangzhou, China, Selasa (3/10) ia membuat rekor waktu fantastis, 6,364 detik.***
Foto ,: Okezone Sports
Editor : Aab Abdul Malik
(Ikhlas)