Wartain.com || Puluhan masyarakat Pajampangan atau yang dikenal dengan Sukabumi Selatan, mendatangai kantor Gubernur Jawa Barat, untuk menyampaikan aspirasinya terkait sering padamnya listrik yang ada di wilayah Pajampangan, Senin 10/03/2025.
Mereka yang tergabung dalam komunitas Jaringan Pergerakan Masyarakat Sukabumi Selatan (JPMSS), Sinergi Merah Putih, Gerakan Persatuan Nasional 08 (GPN 08) dan Gubernur Aing Dedi Mulyadi (Gadil) tersebut, sengaja datang ke gedung sate, untuk menemui langsung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang baru beberapa bulan dilantik.
Ditemui wartain.com, Ketua Umum Jaringan Pergerakan Masyarakat Sukabumi Selatan (JPMSS) Saeful Usman mengungkapkan, kedatangan dirinya beserta rombongan, sebagai perwakilan dari masyarakat Pajampangan yang sudah lama rindu akan penerangan secara normal.
“Kami semua sudah rindu dengan terangnya rumah-rumah Kami secara normal. Aliran listrik sudah ada, masyarakat sudah masang juga, namun sayang kebutuhan listrik Kami selalu digilir,” ungkap Saeful Usman.
“Kami sudah berupaya untuk menanyakan hal ini ke pihak PLN. Jawabannya ternyata, pergiliran tersebut diakibatkan kurangnya pasokan daya listrik ke wilayah Pajampangan,” tambah Saeful Usman.
Usman menegaskan, pihak PLN sebenarnya sudah ada upaya untuk melakukan penambahan pasokan daya listrik, dengan dibangunnya tower SUTT KV 150 untuk dapur Jampang Kulon, yang nantinya akan memasok beberapa wilayah yang ada di Pajampangan. Namun sangat disayangkan, pembangunannya terkendala akibat adanya penolakan dari salah seorang pemilik lahan yang ada di Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan.
“Sebetulnya sudah ada solusi dari pihak PLN dengan dibangunnya tower SUTT KV 150. Namun sangat disayangkan, dari 88 tower yang dibutuhkan, baru terbangun 86 tower saja. Sisanya yang 2 tower belum bisa dibangun karena ada penolakan dari pemilik lahan yang dikuasai oleh Cakra Mas, yaitu di titik T32 dan T33,” tegas Saeful Usman penuh semangat.
“Padahal pembangunan tower ini sudah 3 tahun. Tapi kenapa tidak beres-beres?” tanya Saeful Usman berapi-api.


Usman menyebut, masyarakat sudah kesal dengan kondisi seperti ini. Beberapa kali melakukan audiensi dan diskusi dengan pemilik lahan, hasilnya tetap saja, pihak cakra mas tidak mengizinkan.
“Kita sudah sering audiensi, rapat bahkan diskusi dengan semua pihak, termasuk Cakra Mas, hasilnya tetap saja, pemilik lahan bersikukuh menolaknya,” tutur Saeful Usman.
Ditanya terkait kedatangannya ke Gubernur Jawa Barat, Saeful Usman menjelaskan bahwa kehadiran dirinya beserta organ yang lain, untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan terkait kebutuhan energi listrik yang ada di wilayah Pajampangan.
“Kehadiran dan kedatangan Kami kesini hanya mau menyampaikan itu saja. Pak Gubernur Panghurungkeun Lampu di wilayah Pajampangan, ulah pareum wae (Pak Gubernur tolong segera nyalakan listrik di wilayah Pajampangan, jangan mati terus -red),” jelas Saeful Usman dengan logat Sundanya.
“Kami sangat yakin, dengan prinsip pemerataan untuk “Jabar Caang”, Pak Gubernur akan mendampingi Kami untuk menyelesaikan persoalan terkait izin pembangunan tower yang ada di Desa Cihaur,” imbuh Saeful Usman.
Dia berharap, Gubernur Dedi Mulyadi atau bekennya “Bapak Aing” dapat segera menuntaskan permasalahan tersebut. Karena kedatangannya membawa suara ribuan masyarakat Pajampangan.
“Kami minta, “Bapak Aing” segera turun tangan. Suara Kami adalah jeritan masyarakat Pajampangan. Kami menaruh harapan yang sangat besar kepada Bapak Gubernur Dedi Mulyadi. Tolong Kami, Bantu Kami, Bapak pasti bisa,” pungkas Saeful Usman penuh harap.***
Foto : Aab
Editor : Aab Abdul Malik
Reporter : Dul