Wartain.com || Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi menggelar debat terkahir bagi Paslon Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sukabumi, bertempat di Hotel Sutan, Bandung, Jumat 22/11/2024.
Debat terakhir tersebut langsung diwarnai saling tanya jawab antara kedua paslon. Dalam kesempatan itu, paslon 02 melontarkan pertanyaan terkait bentuk dukungan terhadap tenaga honorer saat nanti terpilih.
“Kita harus perjuangkan honorer. Banyak yang sudah puluhan tahun. Kita harus mendorong dan berjuang agar mereka jadi P3K atau ASN. Kita akan dorong ke pusat,” jawab Iyos Somantri.
“Kuota hanya kecil. Kalo hanya menunggu dari pusat sulit. Kita harus melobi pada pusat. Bentuk forum sebagai sarana perjuangan itu,” kata Asjap menanggapi.
Selanjutnya, giliran paslon 01 bertanya kepada paslon 02. Iyos menanyakan bagaimana memastikan sinkronisasi dengan program reforma agraria dengan program lain.
“Memang banyak tanah ditinggalkan. Kita akan memberikan kepada yang benar- benar berhak. Khususnya petani,” jawab Asjap.
“Saya belum dapat pointnya. Misalnya hubungan dengan tata ruang dan investasi. Kalo tidak sinkron dengan tata ruang akan direvisi. Lahan investasi akan disesuaikan dengan fungsinya,” bunyi tanggapan Zainul.
Selanjutnya, paslon 02 juga menanyakan bagaimana menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya kepada paslon 01. Untuk pertanyaan itu, Iyos menjawab, “Ciptakan iklim investasi yang baik. Kondusifitas harus dijaga. 10 rb minimal akan dibuka peluang kerja baik di dalam maupun di luar. Target 70% karyawan orang Sukabumi. Dan zero pungli.”
Mendengar jawaban itu, paslon 02 memberikan tanggapan, “Semua harus lebih profesional. Kita akan buka peluang sebesar besarnya pada investor untuk invest disini. Jangan ragu dan saya pastikan Sukabumi kondusif. Kredit tanpa bunga buat umkm juga akan diberikan agar peluang kerja makin banyak,” ujar Andreas.
Sebelum debat publik tersebut berakhir, kedua pasangan sama-sama memberikan closing statement.
“Bukan hanya melanjutkan tapi mewujudkan perubahan. Pasar sembako murah, 10000 peluang kerja dan 2000 hektare lahan pertanian baru, 200 juta dana tambahan untuk semua desa. Perempuan berdaya untuk melawan bank emok. Ini bukan janji tapi akan diwujudkan. Mari jadikan Sukabumi tanah yang Asik,” tutur Iyos.
“Mewujudkan Mubarakah. Melanjutkan pemerintah sebelumnya,” tutup Asjap.***
Foto : Istimewa
Editor : Aab Abdul Malik
(Dul)