Wartain.com || Pemerintah terus memperkuat ketahanan gizi nasional melalui pemanfaatan Satuan Penyedia Program Gizi (SPPG), yang tak hanya menyasar anak-anak dan kelompok rentan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Hal ini tercermin dalam kunjungan Sekretaris Direktorat Jenderal Rencana Pembangunan Pertahanan (Ses Ditjen Renhan) Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Rabimin, ke sejumlah titik pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sukabumi.
Bertempat di SDN Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Brigjen Rabimin meninjau langsung pembagian makanan bergizi kepada para siswa sebagai bagian dari implementasi program MBG. Kegiatan dilanjutkan dengan inspeksi ke salah satu titik dapur umum SPPG di Kampung Nagrog, Desa Perbawati.
“Program ini adalah bentuk nyata kontribusi pertahanan non-militer dalam pembangunan manusia. Gizi yang cukup adalah fondasi generasi unggul, dan kita mulai dari sini,” ujar Brigjen Rabimin.
SPPG di wilayah tersebut memasok makanan bergizi ke 13 SD, 2 SMP, 2 SMA, 11 TK/PAUD, dan 2 Posyandu, menjangkau hingga 3.934 penerima manfaat. Namun lebih dari sekadar angka, program ini telah membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
“Kami melibatkan UMKM sebagai mitra dalam pengadaan bahan makanan. Dengan begitu, roda ekonomi lokal ikut berputar, dan ini bagian dari pendekatan kesejahteraan yang holistik,” jelasnya.
Brigjen Rabimin menekankan bahwa strategi Presiden Prabowo dalam menggagas program MBG bukan semata soal makanan, melainkan bagian dari visi ketahanan nasional yang menyentuh berbagai sektor: pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi.
“Ketahanan nasional bukan hanya soal pertahanan militer, tapi juga ketahanan sosial dan pangan. Program ini menyatukan semua aspek itu,” tegasnya.
Di Kota dan Kabupaten Sukabumi sendiri, perkembangan program ini cukup pesat. Sekitar 40 dapur umum telah aktif, dengan target pelayanan minimal 3.500 siswa per titik. Selain anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita juga masuk dalam kelompok prioritas.
Untuk distribusi di luar institusi formal seperti sekolah, SPPG bekerja sama dengan kader-kader lokal agar bantuan tepat sasaran. “Koordinasi dengan kader wilayah sangat penting agar tidak ada yang tertinggal dari jangkauan program ini,” tambah Rabimin.
Dengan pendekatan terintegrasi ini, Program Makan Bergizi Gratis melalui SPPG diharapkan menjadi model pembangunan berkelanjutan yang memperkuat fondasi bangsa dari level akar rumput.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik
