26.7 C
Jakarta
Kamis, Mei 22, 2025

Latest Posts

The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan, Saham-Saham Asia Juntai

Wartain.com, Jakarta || Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka melemah pada perdagangan Selasa 06/02/2024, di mana investor kembali kecewa dengan pernyataan dari ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) terkait pemangkasan suku bunga acuan.

Per pukul 08:30 WIB, hanya indeks Hang Seng Hong Kong yang terpantau menguat pada hari ini, yakni terapresiasi 0,34%. Sedangkan sisanya melemah.

Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,68%, Shanghai Composite China merosot 0,8%, Straits Times Singapura terkoreksi 0,34%, ASX 200 Australia terpangkas 0,74%, dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,72%.

Dari Australia, bank sentral (Reserve Bank of Australia/RBA) akan mengumumkan kebijakan moneternya pada hari ini dan diperkirakan akan mempertahankan Official Cash Rate (OCR) pada level tertinggi dalam 12 tahun terakhir di 4,35%.

RBA telah mengubah jumlah pertemuan kebijakan moneter pada tahun 2024, mengurangi jumlah pertemuan Dewan dari sebelas kali menjadi hanya delapan kali setahun. Para pejabat memutuskan untuk mengurangi jumlah pertemuan sehingga Dewan memiliki lebih banyak waktu untuk menilai perkembangan ekonomi.

Data yang masuk sejak keputusan Desember 2023 menunjukkan inflasi turun tajam sementara pertumbuhan masih lemah, membenarkan ekspektasi pasar akan tidak adanya peluang pemangkasan suku bunga acuan.

Di lain sisi, bursa Asia-Pasik yang cenderung melemah terjadi di tengah jatuhnya bursa saham AS, Wall Street kemarin, setelah mendengar pernyataan dari Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell

IndeksDow Jones Index (DJI) ditutup melemah 0,71%, S&P 500 terkoreksi 0,32%, dan Nasdaq Composite terpangkas 0,2%.

Wall Street ambruk setelah komentar Powell dalam wawancaranya di “60 Minutes” diCBSmengatakan jika The Fed akan berhati-hati dalam memangkas suku bunga tahun ini.

Selain Powell, PresidenThe Fed NeelKashkarijuga mengatakan ekonomi AS yang masih tangguh membuat pemangkasan suku bunga sulit dilakukan saat ini.

The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% pada pekan lalu.Pernyataan Powell ini langsung membuat indeks dolar dan imbal hasil US Treasury terbang.

Indeks dolar menguat ke 104,475 atau level tertingginya sejak 13 November 2023 sementara imbal hasil US Treasury melesat ke 4,17% atau level tertingginya sejak 24 Januari 2024.

“Pernyataan Powell semakin menegaskan seberapa cepat The Fed akan mengubah kebijakan. Pivot kebijakan menjadi semakin tak menentu. Tensi antara ekonomi yang tangguh dan kebijakan The Fed akan terus menciptakan situasi seperti ini,” tuturKeith Lerner, analis dari Truist dikutip dariCNBC International.

Selain The Fed, pergerakan bursa AS masih akan diwarnai oleh laporan keuangan perusahaan. Dari 230 perusahaan yang listing di indeks S&P, sebanyak 80% melaporkan kinerja keuangan di atas ekspektasi.

Namun, kinerja keuangan McDonald’s mengecewakan hingga sahamnya anjlok 3%. Raksasa franchise makanan tersebut mencatat pendapatan sebesar US$ 6,41 miliar, di bawah ekspektasi yang ada di angka$6,45 miliar.***

Foto : Istimewa

Editor : Aab Abdul Malik

(Redaksi)

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.