Wartain.com || Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PKB, Zainul Munasichin menyoroti berjalannya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah berjalan hampir satu bulan.
Zainul menyebut pihaknya telah menerima beberapa laporan dari masyarakat tentang isu-isu miring terkait berjalannya program MBG. Kendati demikian ia menilai secara umum program MBG besutan Presiden Prabowo Subianto berjalan dengan baik.
“Secara umum kami mendapatkan laporan dari masyarakat dan media massa terkait beberapa temuan, seperti menu yang tidak sesuai ketentuan, kasus keracunan di Solo, hingga praktik pungli yang mengatasnamakan BGN (Badan Gizi Nasional),” kata Zainul, Senin (27/1/2025).
“Ada satu atau dua kasus itu wajar. Seperti pengalaman di Dapur Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Itu proyek percontohan Pak Prabowo yang butuh waktu tiga bulan untuk stabil, baik dari segi menu maupun sistem distribusinya,” lanjutnya.
Zainul mengatakan di tahun pertamanya program MBG menargetkan untuk membuka 5.000 dapur umum, dengan rincian 1.500 dapur dibangun oleh BGN dan 3.500 lainnya dibangun oleh mitra. Hingga saat ini tercatat baru 190 dapur yang terlah beroperasi di skala nasional.
“Kita masih menunggu progresnya. Harapannya, dalam waktu dekat jumlah dapur operasional meninggal secara signifikan. Sampai hari ini, BGN belum menyampaikan titik-titik lokasi dapur secara rinci ke DPR RI. Seperti berapa jumlah dapur di Sukabumi atau Cianjur. Iya, data ini belum transparan,” jelasnya.
Secara nasional kebutuhan dapur untuk menjalankan program MBG mencapai 30.000 dapur, namun di tahun ini target targetnya hanya 5.000 dapur atau satu per enam dari jumlah total.
“Sehingga banyak sekolah yang belum mendapatkannya. Tetapi insyallah kita bersama Pak Prabowo berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan ini secara bertahap. Kami dari Komisi IX terus berkoordinasi intensif dengan BGN agar program ini berjalan optimal. Namun, hingga saat ini dari 190 dapur yang sudah disebut operasional, spesifiknya pun belum kami ketahui secara detail,” pungkasnya.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik
