Oleh : Dzikri Nur/ Pengamat Sosial Keagamaan
Wartain.com || Syekh Siti Jenar (1450-1517) adalah seorang ulama, sufi, dan pemikir Islam yang terkenal di Jawa, Indonesia. Ia dikenal karena ajarannya yang unik dan kontroversial tentang hakikat Tuhan, manusia, dan alam semesta.
Latar Belakang
Syekh Siti Jenar lahir di Jawa Tengah, Indonesia, pada abad ke-15. Ia berasal dari keluarga yang terpandang dan memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dalam agama Islam.
Ajaran Syekh Siti Jenar
Ajaran Syekh Siti Jenar dapat dibagi menjadi beberapa aspek, yaitu:
1. *Manunggaling Kawula Gusti*: Ajaran ini berarti “menyatukan diri dengan Tuhan”. Syekh Siti Jenar mengajarkan bahwa manusia dapat menyatu dengan Tuhan melalui proses spiritual yang mendalam.
2. *Hakikat Tuhan*: Syekh Siti Jenar mengajarkan bahwa Tuhan tidak memiliki bentuk atau sifat yang dapat dipahami oleh manusia. Tuhan hanya dapat dipahami melalui pengalaman spiritual.
3. *Kematian*: Syekh Siti Jenar mengajarkan bahwa kematian bukanlah akhir dari kehidupan, melainkan awal dari kehidupan yang baru.
Kontroversi
Ajaran Syekh Siti Jenar menimbulkan kontroversi di kalangan ulama dan penguasa pada masa itu. Ia dianggap sebagai seorang yang sesat dan mengajarkan ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Pengaruh
Meskipun ajarannya menimbulkan kontroversi, Syekh Siti Jenar memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan Islam di Jawa. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia.
Warisan
Warisan Syekh Siti Jenar dapat dilihat dalam beberapa aspek, yaitu:
1. *Ajaran spiritual*: Ajaran Syekh Siti Jenar tentang manunggaling kawula gusti dan hakikat Tuhan masih dipelajari dan dihargai oleh para spiritualis dan sufi di Indonesia.
2. *Kebudayaan*: Syekh Siti Jenar memiliki pengaruh dalam perkembangan kebudayaan Jawa, terutama dalam bidang sastra dan seni.
3. *Sejarah*: Syekh Siti Jenar dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia.***
Foto : Ilustrasi/Lukisan Lazada
Editor : Aab Abdul Malik
(Dul)