26.7 C
Jakarta
Selasa, Februari 18, 2025

Latest Posts

Aktivitas Tambang di Sukabumi Kembali Bikin Resah Warga

Wartain.com || Aktivitas pertambangan yang dilakukan perusahaan kembali menuai protes dari warga. Kali ini giliran PT Mineral Bumi Harmoni (MBH) yang menuai protes dari warga khususnya para pencinta alam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun PT MBH melakukan aktivitas tambang batu kars di Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. Wilayah tersebut merupakan salah satu perbukitan yang sebelumnya menjadi tempat berkemah yakni Karang Numpang.

Lokasi yang dulunya dikenal dengan pemandangan alamnya yang indah, serta udaranya yang sejuk, kini tidak lagi dapat digunakan untuk aktivitas camping, setelah PT. MBH mulai melakukan eksplorasi dan penambangan.

Atuy (29) warga Kampung Legoknyenang, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi mengatakan, Karang Numpang telah menjadi salah satu ikon wisata lokal bagi masyarakat sekitar.

“Dulu banyak yang datang ke sini untuk menikmati alam, camping, dan berkumpul dengan keluarga. Sekarang semua berubah setelah tambang ini beroperasi,” kata Atuy, Rabu (29/1/2025).

Tak hanya berpeluang kehilangan potensi wisata, warga juga khawatir terhadap dampak lingkungan dari aktivitas tambang tersebut, seperti risiko kerusakan ekosistem, polusi, dan berkurangnya cadangan air di sekitar lokasi tambang.

Pecinta alam pun mengungkapkan kekecewaannya terhadap perubahan tersebut, mengingat lokasi Karang Numpang dianggap sebagai salah satu tempat yang mendukung kesadaran lingkungan dan keindahan alam Sukabumi.

“Informasi tentang Karang Numpang ini kabar buruk bagi yang suka camping. Saat ini akses ke puncak sudah tidak bisa ditempuh karena jalurnya digunakan untuk tambang. Saya pribadi, sebagai penikmat puncak bukit Karang Numpang, sangat menyayangkan hal ini,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa lokasi camping di Karang Numpang menawarkan pemandangan spektakuler, termasuk panorama Gunung Gede, Cianjur, Lembursitu Kota Sukabumi, hingga Gunung Salak.

“Waktu dulu, spot camping ini menjadi favorit karena menawarkan view 360 derajat yang sangat indah. Sayangnya, sekarang tempat itu sudah berubah menjadi lokasi tambang, dan aksesnya juga sudah tidak memungkinkan,” bebernya.

Mereka mendesak agar Karang Numpang dapat dikembalikan sebagai ruang publik yang mendukung kegiatan rekreasi dan pelestarian lingkungan.

“Karang Numpang, yang dulunya menjadi tempat pelarian dari hiruk pikuk perkotaan, kini hanya tinggal kenangan bagi kami yang pernah menikmati keindahannya,” tandasnya.

Warga dan komunitas pecinta alam berharap adanya solusi yang dapat mengembalikan fungsi Karang Numpang sebagai ruang publik yang dapat dinikmati kembali oleh masyarakat.

“Polemik ini memunculkan desakan kepada pemerintah setempat, untuk meninjau ulang izin operasi tambang serta mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkannya,” tandasnya.***(RAF)

Editor : Aab Abdul Malik

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.