Wartain.com || Akibat cuaca ekstrim yang menimpa pantai selatan Kabupaten Sukabumi akhir-akhir ini mengakibatkan banjir rob disertai gelombang tinggi menerjang Pantai Ujunggenteng sejak Senin 11/3/2024 hingga Selasa 12/3/2024. Akibat peristiwa tersebut ratusan perahu milik nelayan rusak.
“Seratus perahu tersebut milik 26 orang nelayan yang tinggal di Kecamatan Ciracap, mayoritas kondisinya rusak berat,” kata Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng Asep JK, dikutip dari Antara, Rabu 13/3/2024.
Akibat kejadian tersebut, parcnelayan alami kerugian material, ditambah lagi nelayan di Pantai Ujunggenteng tidak bisa melaut ditambah kondisi laut sedang tidak bersahabat seperti gelombang tinggi dan angin kencang.
“Kerugian yang dialami nelayan mencapai Rp3,6 miliar. Hingga saat ini kami masih melakukan pendataan terhadap jumlah perahu yang rusak, karena satu nelayan ada yang dua sampai delapan perahunya terdampak bencana tersebut,” tambahnya
Asep menjelaskan, gelombang tinggi dan banjir rob tersebut terjadi sejak Senin sekitar pukul 18:00 WIB hingga puncaknya pada Selasa pukul 12:00 WIB.
Ia mengatakan tidak hanya perahu saja yang rusak tetapi sejumlah bedeng dan permukiman nelayan yang berada di pesisir pantai ikut terdampak.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Ciracap, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan lembaga terkait lainnya.
Selain itu, tidak menutup kemungkinan jumlah perahu nelayan yang rusak bertambah, karena masih ada di beberapa titik yang belum terdata dikarenakan kondisi gelombang masih tinggi sehingga sulit untuk menjangkau ke lokasi.
Perahu nelayan yang terdampak bencana banjir rob ini tersebar di beberapa lokasi seperti Pantai Kalapacondong, Ujunggenteng, Cibuaya sampai ke arah tempat pelelangan ikan (TPI).***
Foto: Pixabay (ilustrasi)
Editor: Raka A. Firmansyah
(Red)