Wartain.com || Kota Sukabumi kembali dilanda bencana. Kali ini angin puting beliung merusak puluhan rumah warga di Jalan Parahita, RW 02, Kampung Selaawi, Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum pada Selasa (12/11/2024) sore.
Ketua RW setempat, Acep Sulaeman mengatakan, angin puting beliung menerjang sekitar jam 15.00 WIB disertai dengan hujan gerimis. Ia menyebut mayoritas rumah yang rusak berada di bagian atapnya yang terbawa angin.
“Jumlah total 47 sama yang ringan-ringan itu, yang parahnya 24 rumah 3 RT. Kebanyakan atap cuman yang kena sampai dinding cuma satu rumah,” kata Acep, Rabu (13/11/2024).
Khawatir akan turun hujan, para warga yang atapnya rusak dengan biaya pribadi langsung memperbaiki kerusakannya dengan membeli atap yang baru maupun ditutup oleh terpal dan spanduk.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Novian Rahmat mengatakan, selain di Kecamatan Cibeureum, angin puting beliung juga menerjang wilayah lain.
Angin puting beliung juga menyebabkan pohon tumbang di lima titik. Bahkan beberapa diantaranya menimpa rumah dan kabel listrik yang menyebabkan listrik sempat padam.
“Anginnya lumayan kencang dari cuaca ekstrem tersebut yaitu ada berapa titik yang terdampak yaitu di antaranya ada yang pohon tumbang 5 titik. Atap rumah yang terbawa angin 5 titik. Atap rumah terbawa angin dan pohon tumbang yaitu 4 titik lokasi. Pohon tumbang menimpa rumah 1 titik lokasi,” ucap Novian.
Saat ini pihaknya bergerak cepat untuk memberikan bantuan berupa terpal untuk rumah-rumah yang atapnya rusak tersapu angin. Hal itu sebagai antisipasi awal bila turun hujan.
“Kebetulan ya kalau dilihat di Lapangan dampak atap rumah yang terbawa angin yaitu di daerah jalan Parahita. Untuk rumah-rumah yang atapnya atau gentingnya terangkat memang ada beberapa titik yang lumayan berat tapi yang rata-rata itu gentingnya terbawa angin sebagian Alhamdulillah untuk sekarang ini sudah kami evakuasi,” kata Novian.
“Untuk pasti rumahnya itu ada berarti 5 lokasi tetapi untuk rumah itu sedang didata ada sekitar 20 rumah. Terus di Gang Amris ada beberapa rumah di situ lumayan didata tapi rata-rata sudah dinormalkan,” lanjut Novian.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik