Foto by : dok kemenhan
Wartain.com, Jakarta || Hengkangnya PKB dari koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, mengubah situasi perpolitikan di Indonesia, menjelang partai atau gabungan partai politik mendaftarkan pasangan Capres-Cawapresnya, untuk Pemilu 2024.
Bakal calon presiden dari Gerindra Prabowo Subianto baru saja ditinggal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang bekerja sama dengan NasDem. Bahkan Cak Imin selaku Ketum PKB sudah mendeklarasikan dirinya sebagai Cawapresnya Anies Baswedan, bertempat di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu 02/09/2023.
Dengan demikian, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tidak lagi dipertimbangkan sebagai kandidat sebagai cawapres pendamping Prabowo di Pilpres 2024. PKB dan Gerindra pun sama-sama sudah mengucapkan selamat tinggal.
Koalisi partai politik pengusung Prabowo tersisa Golkar, PAN dan PBB. Berikut tiga nama kandidat cawapres yang diajukan para partai koalisi.
1. Airlangga Hartarto
Saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Lahir di Surabaya pada 1 Oktober 1962 silam, sehingga usianya kini menginjak 60 tahun.
Sebagai tokoh politik, Airlangga sudah menjadi anggota DPR fraksi Golkar sejak tahun 2004. Dia pun telah dipercaya menjadi bagian dari DPP Partai Golkar sejak lama. Pada 2004, dia adalah wakil bendahara Golkar.
Sejauh ini, Golkar ingin agar Airlangga dipilih menjadi cawapres Prabowo di Pilpres 2024. Elektabilitas Airlangga sebagai kandidat wakil presiden tidak terlalu besar jika melihat hasil survei sejumlah lembaga.
Meski begitu, Airlangga adalah ketua umum partai besar yakni Golkar. Mesin partai, modal kursi DPR, serta kans meraih banyak suara di 2024 membuat Airlangga patut diperhitungkan sebagai kandidat cawapres pendamping Prabowo.
Airlangga juga merupakan putra dari Hartarto, tokoh yang tiga kali dipercaya menjadi Menteri di era Orde Baru. Besar di keluarga dengan orang tua menteri membuat Airlangga tak asing hidup di politik sejak lama.
2. Yusril Ihza Mahendra
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini punya pengalaman segudang di level nasional. Bahkan di usia muda, seorang Yusril Ihza Mahendra dipercaya mantan Presiden Soeharto membuatkan pidato berhenti dari jabatannya.
Yusril merupakan tokoh politik dan pakar hukum kelahiran Manggar, Belitung Timur, Bangka Belitung 5 Februari 1956. Usianya kini menginjak 67 tahun. Jelang Pemilu 1999, Yusril didapuk sebagai ketua umum Partai Bulan Bintang yang pertama.
Pada pemilih presiden tahun 1999, Yusril sempat mengajukan diri ke MPR untuk menjadi calon presiden. Akan tetapi, ia memutuskan mundur setelah Megawati Soekarnoputri dan Abdurrahman Wahid ikut mencalonkan diri.
Oleh Abdurrahman Wahid alias Gusdur selaku presiden, Yusril diangkat menjadi Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada tahun 1999. Nomenklatur jabatannya diubah menjadi Menteri Hukum dan HAM sejak 2001.
Pada 2004, saat Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai presiden, Yusril dipercaya mengisi posisi sangat penting dalam kabinet, yakni Menteri Sekretaris Negara.
Yusril membawa gerbong PBB mendukung Prabowo Subianto dari Gerindra menjadi calon presiden di Pilpres 2024 mendatang. Oleh karenanya, sosok Yusril menjadi salah satu kandidat cawapres Prabowo yang patut dipertimbangkan dari kalangan partai politik.
Elektabilitas Yusril versi lembaga survei memang kecil. Akan tetapi, pengalaman dan kapabilitas Yusril di tingkat nasional tidak bisa dipungkiri. Seorang pakar hukum yang pandai berpolitik dan serta berpengalaman di pemerintahan.
3. Erick Thohir
Diajukan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) kepada Gerindra agar dipinang menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Erick Thohir sebenarnya bukan kader PAN. Akan tetapi, PAN sudah menganggapnya sebagai bagian dari keluarga. Maka dari itu PAN tak sungkan mengajukannya ke Prabowo.
Erick lahir di Jakarta, 30 Mei 1975. Usianya kini 53 tahun. Sekarang masih menjabat sebagai Menteri BUMN sejak 2019 lalu.
Sebelum menjadi menteri dan terjun ke politik, Erick Thohir lebih dikenal sebagai pengusaha sukses. Hartanya mencapai Rp2,3 triliun berdasarkan yang ia laporkan ke KPK tahun 2022. Termasuk menteri terkaya.
Selain menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick juga memimpin PSSI. Reputasinya di bidang sepak bola sudah dirintis sejak lama terutama di luar negeri.
Di politik, Erick sempat menjadi ketua tim kampanye pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 hingga memenangkan kontestasi.
Elektabilitas Erick Thohir juga tergolong tinggi sebagai kandidat calon wakil presiden versi sejumlah lembaga survei.***
Sumber : CNN Indonesia
Editor : Aab Abdul Malik
(Ruswandi/Raika)