Wartain.com || Sederhana tidak bisa disamakan dengan pelit, terutama untuk diri sendiri. Orang yang hidup sederhana lebih memilih mengeluarkan uang sesuai dengan kebutuhannya.
Banyak tokoh terkenal yang telah membuktikan manfaat hidup sederhana, sebut saja investor ulung Warren Buffett, Bill Gates, dan Lo Kheng Hong di Indonesia.
Namun, kali ini kita akan mengambil pelajaran tentang prinsip hidup sederhana dari seorang tokoh yang multi-talenta: ulama, filsuf, sastrawan, dan pernah terlibat dalam dunia politik Indonesia.
Beberapa karya beliau yang terkenal adalah Tafsir Al Azhar, novel Tenggelamnya Kapal van der Wijck, serta karya sastra klasik berjudul Di Bawah Lindungan Ka’Bah.
Siapa lagi kalau bukan Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau yang kerap disapa Buya Hamka.
Dalam bukunya yang berjudul Falsafah Hidup, Buya Hamka memberikan ulasan yang menarik mengenai pentingnya hidup sederhana. Berikut ulasannya!
Menuruti keinginan takkan ada habisnya
“Dapat makan dua kali sehari, pakaian dua pesalinan, rumah yang cukup udaranya untuk tempat diam, dapat menghisap udara dan bergerak, kita sudah dapat hidup. Cuma nafsu jugalah yang meminta lebih dari itu, sehingga di dalam memenuhi keperluan hidup, kerapkali manusia lupa akan kesederhanaan.”
Berikut sedikit kutipan dari buku Falsafah Hidup yang ditulis oleh Buya Hamka. Dalam buku tersebut, Buya Hamka juga mengatakan bahwa sesungguhnya manusia itu sama, namun yang menjadi pembeda adalah kemauannya.
Dari tulisan ini, Buya Hamka juga menegaskan kembali bahwa semakin Anda menuruti hawa nafsu atau keinginan, maka hal itu tidak akan ada habisnya.
“Binatang apabila telah kenyang perutnya, akan terus tidur, istirahat. Tetapi manusia, walaupun telah kaya, bertambah kaya, bertambah tidak senang hidupnya. Bahkan bertambah tamak dan lobanya, bertambah sayang akan bercerai dengan harta.”
Buya Hamka menulis bahwa manusia pada hakikatnya bisa menjadi lebih baik dari malaikat atau lebih buruk daripada hewan ketika berurusan dengan hawa nafsu.
Ketika dikaitkan pada perencanaan keuangan, maka nafsu atau keinginan menjadi hal yang wajib dikontrol. Karena apabila tidak, hal tersebut bisa berdampak negatif pada keuangan Anda.
Hidup sederhana akan terjauh dari utang
“Kalau manusia dapat hidup sederhana, tentulah darah mereka tidak akan berdebar-debar lagi. Hidup tidak sederhana membuka pintu kepada berhutang. Apabila telah berhutang, siang hari tidak dapat melihat muka orang, dan ketika malam, dada berdebar-debar.
Berapa banyaknya orang yang sebenarnya tidur menyembunyikan dirinya di dalam rumah, padahal tukang tagih berbolak- balik di luar rumah menagih piutang.”
Terkait utang, Buya Hamka juga menuliskan hal yang menarik untuk Anda ketahui. Menurutnya, membuat utang jelas lebih mudah ketimbang membayarnya, oleh karena itu sepasang suami istri harus sepaham mengenai hidup sederhana.
Bayangkan saja apa jadinya jika dalam satu rumah tangga, satu pasangan menerapkan hidup sederhana dan satu lagi boros? Bisa jadi, keuangan rumah tangga jadi berantakan dan akhirnya bisa berujung keretakan rumah tangga.***
Foto : pinterest
Editor : Aab Abdul Malik
(SRM)