Wartain.com || Harapan ratusan warga untuk menyambut Idul Fitri dengan sukacita pupus sudah setelah menjadi korban penipuan berkedok tabungan hari raya (Tahara) di Kota Sukabumi. Di tengah persiapan Lebaran, puluhan agen tabungan terpaksa menanggung beban mental dan finansial akibat ulah seorang perempuan berinisial DS (38), yang kini diduga membawa kabur uang ratusan juta rupiah milik para penabung.
Salah satu korban, Ratih Ratnasari (27), warga Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, tak kuasa menahan tangis. Selain menjadi agen, Ratih juga menabung atas nama pribadi dan keluarganya. Kini, dia harus bertanggung jawab mengganti uang 30 orang anggota yang mempercayakan tabungan Lebaran kepadanya.
“Kerugian agen aku itu Rp58 juta. Baru bisa ganti sekitar Rp10 jutaan. Sampe jual motor dan barang-barang di rumah,” ungkap Ratih, Selasa (8/4/2025).
Kepercayaan yang selama ini dibangun selama tiga tahun hancur seketika. Alih-alih bisa berbagi kebahagiaan saat Lebaran, Ratih kini terpaksa menjalani hari-hari penuh tekanan. Ia bahkan tak sanggup membeli baju baru untuk Lebaran. “Alhamdulillah seadanya saja. Yang penting bisa makan bareng keluarga,” ujarnya lirih.
Kisah serupa dialami Rismawati, warga Cisaat, yang juga menjadi agen tabungan. Ia terpaksa menjual aset dan berutang ke berbagai pihak demi menutup kerugian para anggotanya.
“Saya udah keluarin sekitar Rp25 juta. Ada yang saya jual, ada juga yang saya pinjam dari perusahaan tempat kerja. Member itu banyak yang nuntut, ga mau tahu,” tuturnya.
Modus yang digunakan pelaku adalah menjanjikan uang pecahan baru, parsel, dan sembako menjelang Lebaran, sebagai hasil dari tabungan yang rutin disetorkan selama 11 bulan oleh para peserta, dengan nominal antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per bulan. Namun, mendekati hari raya, janji tinggal janji. Tak ada satu pun uang yang diterima.
Rismawati menambahkan, dirinya sudah empat tahun mengikuti program ini dan baru kali ini mengalami hal pahit seperti ini. “Biasanya seminggu sebelum puasa atau dua minggu menjelang Lebaran uangnya sudah dibagikan. Tahun ini tidak ada kabar sama sekali,” katanya.
Hingga kini, jumlah korban yang melapor mencapai lebih dari 300 orang, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp575 juta. Para korban berharap kepolisian bertindak cepat menangkap pelaku dan mengungkap motif di balik penipuan massal ini.
“Yang paling menyedihkan, saat semua orang bersiap merayakan Idul Fitri, kami malah menangis karena uang hasil jerih payah selama setahun hilang begitu saja,” ujar salah satu korban yang enggan disebutkan namanya.
Kasus ini kini ditangani Polres Sukabumi Kota. Para korban berharap keadilan bisa segera ditegakkan, agar mereka bisa kembali bangkit dari keterpurukan.***(RAF)
Editor : Aab Abdul Malik
